Senin, 29 April 24

Marak Terjadi Perundungan di Kalangan Remaja, Komisi X DPR RI Minta Pelajaran PMP Kembali Dihidupkan

Marak Terjadi Perundungan di Kalangan Remaja, Komisi X DPR RI Minta Pelajaran PMP Kembali Dihidupkan
* Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf. (Foto: Dokumentasi Humas DPR RI)

Obsessionnews.com – Akhir-akhir ini, isu mengenai perundungan di lingkungan sekolah semakin marak terdengar. Sejumlah video mengenai perilaku yang tak terpuji tersebut pun, tersebar dan menuai banyak reaksi dari masyarakat, khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak usia sekolah.

Menanggapi isu ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi X lantas meminta agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Inovasi (Kemendikbudristek) untuk kembali menghidupkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di semua jenjang Pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti para pelajar, yang seakan merosot akibat banyaknya kasus kekerasan.

Menurut Dede Yusuf, selaku Wakil Ketua Komisi X, mengatakan salah satu penyebab meningkatnya kasus kekerasan dan perundungan adalah minimnya Pendidikan moral di bangku sekolah.

“Menurut saya kondisi ini sudah darurat moral, bukan lagi krisis moral. Karena pendidikan bagaimana menghargai orang lain, bagaimana menolong orang lain itu kan tidak ada pendidikannya,” kata Dede, dikutip dari website resmi DPR RI.

Selain pelajaran PMP, untuk menekan terjadinya perundungan di sekolah dan kalangan remaja, legislator dari Dapil Jawa Barat II ini pun menyarankan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) di setiap sekolah, yang anggotanya adalah para guru, orang tua murid dan anggota Babinsa atau Bhabinkamtibnas.

“Satgas ini sangat penting untuk menanamkan pendidikan karakter yang dibutuhkan bagi anak-anak dalam menjunjung tinggi budi pekerti luhur. Karena Satgas ini melibatkan seluruh aspek masyarakat dan penegak hukum, untuk mengawasi, mendidik dan membina anak,” sambungnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan yang ia terima, kasus kekerasan di lingkungan pendidikan tengah menyita perhatian masyarakat saat seorang siswa di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah dengan tega memukul dan menendang teman sekelasnya. Peristiwa bullying berujung penganiayaan itu viral di media sosial.

Ada juga peristiwa kekerasan yang dialami seorang guru madrasah aliyah di Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah. Korban dibacok siswanya sendiri saat asesmen tengah semester. Beberapa waktu lalu, seorang siswi SD di Gresik, Jawa Timur pun diduga dipalak dan dicolok matanya sampai buta oleh kakak kelasnya.

Lalu, yang baru-baru ini, terjadi saat geng motor yang berisikan anak-anak di bawah umur melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang tengah melaksanakan ronda di Kampung Bandan, Jakarta Utara. (Arfi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.