Jumat, 26 April 24

Mantap! Warga Tangsel Bisa Nikmati Tempe dan Tahu Lagi

Mantap! Warga Tangsel Bisa Nikmati Tempe dan Tahu Lagi
* Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat melakukan peninjauan ke pabrik tahu di Jalan H. Toran, RT 1/1, Rengas, Ciputat Timur, pada Kamis (24/2/2022). (Foto: Humas Tangsel)

Ciputat, obsessionnews.comWarga Tangerang Selatan (Tangsel) kini bisa bernafas lega. Hal itu dikarenakan produsen tempe dan tahu kembali mulai beraktivitas, setelah sempat mengalami kelangkaan dikarenakan harga kedelai naik secara signifikan.

Untuk memastikan produser tempe dan tahu beroperasi kembali, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan melakukan peninjauan ke pabrik tahu di Jalan H. Toran, RT 1/1, Rengas, Ciputat Timur, pada Kamis (24/2/2022).

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima obsessionnews.com, pada Jumat (25/2), Pilar menjelaskan, seluruh produsen tahu memang sempat tidak produksi selama tiga hari pada pekan lalu. Namun saat ini dipastikan bahwa pabrik tahu sudah kembali berproduksi.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Masyarakat Tangsel, Pilar Saga dan Indah Kiat Kerja Sama Soal Operasi Pasar Minyak Goreng

”Ya kemarin kan sempat langka dan tidak ada di pasar. Karena harga kacang kedelai ini memang naik, tapi sekarang sudah ada lagi di pasar,” ujar Pilar.

Dia menambahkan bahwa ketentuan harga kedelai ini ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Menurutnya, harga kacang kedelai yang umumnya merupakan barang impor ini melambung di pasar internasional. Hal itu berdampak terhadap produksi tempe dan tahu yang memang berbahan baku kacang kedelai.

Karena itu Pilar memastikan jika pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat guna memastikan harga kacang kedelai bisa ditekan. Kemudian warga Tangsel tetap bisa mengonsumsi tempe dan tahu seperti sedia kala.

Baca juga: Pemkot Tangsel Pastikan Program Perempuan Jadi Unggulan

Sementara itu, produsen atau pelaku usaha pabrik tahu, Muhasim menjelaskan, akibat kenaikan harga kedelai, produksi tahu menjadi menurun. Setidaknya sebelum harga melambung dirinya bisa mengolah kedelai hingga dua kwintal.

”Sekarang 1,5 hingga 2 kwintal dalam satu hari,” ujar lelaki yang akrab dipanggil Tomi itu.

Umumnya tahu yang dia produksi dipasarkan melalui pedagang eceran yang kerap keliling di rumah warga. Dengan keadaan ini dia berharap pemerintah bisa melahirkan kebijakan sehingga produsen tahu bisa tetap mengakses kedelai dengan harga yang sama seperti sebelumnya. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.