Jakarta – Presiden Jokowi memanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membahas terkait masalah penetapan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). BG yang merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi itu diduga terlibat kasus rekening gendut.
“Saat ini presiden sedang berbicara dengan pak Wapres JK di Istana Merdeka,” ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Pasca penertapan itu Presiden sudah memerintah jajaran menteri terbatas untuk menyiapkan opsi lain pengganti Budi Gunawan. Andi mengaku masih terbuka kemungkinan presiden akan memilih satu dari empat nama calon yang sebelumnya usulan Kompolnas.
“Opsi-opsi ke depan diharapkan dengan adanya rekomendasi Kompolnas pencalonan Kapolri bisa segera disampaikan,” jelas Andi.
Pengamat militer itu belum bisa memastikan apakah malam ini juga presiden akan memutus satu nama calon kapolri pangganti Budi Gunawan. Di tempat yang berbeda Menko Polhukam juga tengah menggelar pertemuan dengan Kompolnas.
“Itu akan diputuskan presiden jadi kami masih menungu,” katanya.
Sebelum menujuk Budi Gunawan, Kompolnas merekomendasikan lima nama calon Kapolri pengganti Jenderal Sutarman. Kelima nama tersebut antara lain Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, lulusan Akpol tahun 1982. Kemudian, Irwasum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno, lulusan Akpol tahun 1982.
Ada pula nama Kalemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan mantan Kapolda Bali dan Kapolda Jambi, Kabaharkam Komjen Pol Putut Bayu Seno lulusan Akpol tahun 1984, dan Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Aliyus lulusan Akpol tahun 1985. (Has)
