Kamis, 2 Mei 24

Mahalnya Bahan Baku, Menteri Susi Luncurkan Kapal Bambu Pertama di Dunia

Mahalnya Bahan Baku, Menteri Susi Luncurkan Kapal Bambu Pertama di Dunia
* Kapal milik kampus terinovatif di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini diresmikan di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, Senin (2/7/2018). (Dok: KKP)

Surabaya, Obsessionnews.com – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti secara resmi meluncurkan kapal berbahan dasar bambu laminasi yang pertama di dunia. Kapal tersebut bernama Baito Deling.

Kapal milik kampus terinovatif di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), ini diresmikan di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, Senin (2/7/2018).

Susi dalam keterangan tertulis yang diterima Obsessionnews, Selasa (3/7) mengatakan, dari dahulu bambu memang sudah digunakan oleh orang-orang untuk membuat segala keperluan, mulai dari rumah hingga peralatan rumah.

Ia meyakini bambu juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diinovasikan. Sebagai Menteri, tugasnya adalah memastikan kedaulatan laut dan membangun dunia perikanan di Indonesia, khususnya masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

“Kapal ikan harus buatan Indonesia dan yang menangkap ikan juga harus dari Indonesia, tidak boleh tidak!” tegas Susi.

Susi juga mengatakan akan membantu sertifikasi kapal Baito Deling jika sudah siap nantinya akan diproduksi secara masal. Ia berharap agar dapat kapal tersebut dapat diselesaikan menjadi produk jadi agar segera dapat dipergunakan oleh para nelayan.

“Sebuah pilihan di tengah mahalnya kapal berbahan baku kayu dari nelayan,” jelasnya.

Sementara Ketua Tim Baito Deling Research dan sebagai mentor Dr Ir Heri Supomo MSc menjelaskan, kelangsungan industri kecil menengah (IKM) galangan kapal berbahan kayu menjadi tidak menentu akibat tingginya harga jual kayu di pasaran.

Hal ini disebabkan oleh penebangan liar yang tidak diiringi reboisasi dan berimbas pada meroketnya harga kapal kayu di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, melalui penelitian yang berlangsung sejak tahun 2012 ia menghadirkan sebuah terobosan baru penggunaan material bambu pada kapal tangkap ikan Baito Deling 001.

“Kapal ini mampu menekan biaya hingga 60 persen, menjadikan bambu sebagai material alternatif masa depan,” ujar dosen Teknik Perkapalan itu.

Ia menambahkan, bambu memiliki banyak keunggulan seperti potensinya yang melimpah, lebih murah, kekuatan tarik dan tekuk lebih besar dari kayu, masa panen 10 kali lebih cepat dibandingkan kayu.

Penggunaan bambu petung dan bambu ori dipilih karena nilai kuat tarik dan tekuk sebesar 180 MPa dan 84 MPa serta renggangan mencapai 8,93 persen, di mana lebih baik daripada kayu jati.

“Semakin terkena air laut bambu itu akan semakin kuat,” tambah pria yang produknya kini dilirik investor wisata itu.

Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD mengungkapkan rasa bangganya atas peluncuran kapal yang sudah memiliki dua hak paten dan mendapat dukungan dari banyak institusi pemerintahan ini. Salah satunya dari PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan beberapa pemerintah daerah di Indonesia. (Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.