Jakarta, Obsessionnews – Mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Binsar Panjaitan meminta kedua kubu yang terlibat konflik dalam internal partai Golkar bersikap dewasa. Tidak lagi mempertontonkan kegaduhan antar kader kepada publik.
“Saya minta kepada teman-teman, kita sudah dewasa, kita negara demokrasi yang bagus. Tidak usah gaduh-gaduh begitu,” ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Luhut mengatakan konflik yang tengah dialami ini bisa berdampak buruk pada eksistensi partai beringin itu ke depan. Karena itu ia menyarankan sebaiknya kedua kubu menunggu proses hukum yang tengah bergulir.
“Saya berharap, nanti kalau sudah ada keputusan pengadilan, itulah finalnya,” tutur Luhut.
Pasca Peristiwa ‘rebutan’ ruang Fraksi Partai Golkar terjadi di DPR, Senin (30/3/2015) kemarin, Luhut belum menjalin komunikasi dengan mantan kadernya di parlemen. Kepala Staf Kepresidenan itu yakin PG akan baik-baik saja.
“Masih baik-baik saja. Nanti kita lihat, pelan-pelanlah,” katanya.
Partai Golkar kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie berebut ruangan fraksi di Gedung Nusantara 1 Lantai 12 Gedung DPR, Jakarta. Dalam mediasi yang dilakukan kemarin, baik Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono sepakat, pengurus Fraksi Golkar berstatus quo atau tidak berubah hingga paripurna DPR dilaksanakan.
Kedua kubu juga telah bersepakat untuk menghindari aksi saling klaim dan aksi saling menduduki masing-masing fraksi. Mereka pun telah sepakat untuk membuka kantor fraksi bagi siapapun kader yang ingin memakainya.
Namun demikian, kedua kubu saling melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Agus Gumiwang dilaporkan kubu Ical karena dianggap melanggar Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan data.
Kubu Agus Gumiwang dianggap memalsukan dokumen dengan memakai kop surat milik Fraksi Partai Golkar tanpa izin. Surat tersebut intinya meminta Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo untuk mengosongkan ruangan di lantai 12, Gedung Nusantara I DPR. (Has)
