Jumat, 3 Mei 24

LM Sabri Peroleh Gelar Doktor Usai Teliti Penurunan Tanah Semarang

LM Sabri Peroleh Gelar Doktor Usai Teliti Penurunan Tanah Semarang
* Dosen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro LM Sabri. (Foto: Humas UGM)

Yogyakarta, Obsessionnews.com – LM Sabri berhasil memperoleh gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM), YogyakartaJumat (27/7/2018). Dosen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro ini memperoleh gelar doktor dalam Ilmu Teknik Geomatika seusai ia mempertahankan disertasi berjudul Sistem Referensi Vertikal di Wilayah Land Subsidence (Studi Kasus: Kota Semarang) saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Teknik UGM.

Dalam kesempatan itu Sabri mengatakan, land subsidence  atau penurunan tanah yang terjadi di kota-kota Indonesia termasuk Semarang mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Selain itu, juga menyebabkan perubahan pada datum vertikal berbasis sipat datar yang digunakan sebagai referensi pengukuran ketinggian untuk perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur.

“Perubahan elevasi datum vertikal berbasis sipat datar mengakibatkan degradasi akurasi dan efisiensi pengukuran,” tuturnya seperti dikutip Obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas UGM Jumat.

Sabri menyebutkan akurasi dan efisiensi pengukuran ketinggian fisik di wilayah yang mengalami penurunan tanah bisa ditingkatkan dengan mengombinasikan pengukuran GNSS dengan datum vertikal berbasis genoid. Rendahnya presisi dan sebaran data gaya berat, koordinat geodetik, dan ketinggian fisik mengakibatkan presisi geoid gravikmetrik di Indonesia saat ini masih dalam level desimeter.

Persoalan lain terkait dengan akurasi pengukuran ketinggian fisik dengan penerapan sistem tinggi ortometrik di Indonesia yang masih tanpa dukungan data densitas batuan yang akurat. Sementara di negara-negara Eropa, ketinggian fisik yang akurat diperoleh dengan menerapkan sistem tinggi normal yang hingga kini belum populer diterapkan di Indonesia.

Pemasalahan itu mendorong Sabri melakukan penelitian guna mendapatkan peta geoid gravimetrik presisi di wilayah land subsidenceI. Di samping itu, untuk memperoleh sistem tinggi dan datum vertikal berbasis geoid gravimetrik yang presisi di wilayah itu.

Hasil dari penelitian diketahui peta geoid gravimetrik yang telah berhimpit dengan Jaringan Kontrol Vertikal Nasional dapat digunakan untuk mengonversi ketinggian dari pengukuran GNSS menjadi ketinggian normal secara cepat dan akurat. (ugm/arh)

 

Baca juga:

408 Calon Mahasiswa UGM Diterima Melalui Jalur Nilai Ujian Tulis SV

Mahasiswa UGM Rancang Mobil Penghasil Bahan Bakar dari Sampah Plastik

Rektor UGM Wisuda 1.083 Lulusan Program Pascasarjana

Lulusan UGM Pewaris Nilai Gadjah Mada dan Berani ‘Ndeso’

Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo

Mahasiswa UGM Rancang Alat Pantau Konservasi Pohon Langka 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.