Rabu, 17 April 24

KPU Garansi Tak Ada Kecurangan di TPS Arab Saudi

KPU Garansi Tak Ada Kecurangan di TPS Arab Saudi
* Ilustrasi Pemilu 2019. (Foto: Merdeka.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membantah tudingan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab yang menyebut beberapa ketua tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Arab Saudi dihubungi elite parpol pengusung capres Joko Widodo (Jokowi), serta mengiming-imingi sejumlah uang kepada mereka. Habib Rizieq mengatakan para ketua TPS diminta supaya surat suara tercoblos pada nama Jokowi.

 

Baca juga:

FOTO KPU Gelar Debat Capres

Cegah Kericuhan Debat Cawapres KPU Bentuk Komite Damai

Kemendagri Ungkap Alasan Beri Data 103 WNA Masuk DPT Kepada KPU

 

“Terkait dengan peserta pemilu, salah satu bentuk partisipasinya adalah mengirimkan saksinya di setiap TPS. Dengan seperti itu maka isu pemilu yang tidak jujur, tidak transparan itu bisa kita kawal bersama-sama,” kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan, di KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Wahyu memberi garansi bahwa tak bakal terjadi kecurangan di TPS di Arab Saudi, maupun TPS di negara lainnya. Wahyu memastikan akses setiap TPS bisa dijangkau oleh masyarakat. Dia mengatakan TPS akan berada di tempat terbuka sehingga setiap orang dan saksi bisa mengawasi. Ia juga menyarankan masing-masing timses pasangan capres-cawapres mengirimkan saksi ke TPS luar negeri.

“Jadi jangan pernah berpikir TPS nanti berada di wilayah yang gelap, tidak bisa diakses oleh masyarakat. TPS itu akan dibuat dalam suasana yang terbuka, memungkinkan masyarakat untuk mengakses. Partisipasi kita buka seluas-luasnya. Dan kita meminta kepada peserta pemilu untuk menghadirkan saksi mandat di setiap TPS,” jelasnya.

Wahyu berharap informasi yang disampaikan bisa meredam kecurigaan masyarakat. Dia juga meminta masyarakat untuk bekerja bersama memastikan proses pencoblosan dan penghitungan suara saat 17 April nanti berjalan jujur, adil dan transparan.

“Mungkin informasi ini cukup untuk meredam kecurigaan-kecurigaan yang tidak perlu. Oleh karena itu mari kita pastikan pemungutan dan perhitungan suara di TPS itu berlangsung dengan jujur dan adil, salah satunya dengan melibatkan partisipasi masyarakat sesuai dengan perannya masing-masing,” ujar Wahyu.

Tidak hanya itu, Habib Rizieq juga menyebut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengimbau staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah di Arab Saudi agar memenangkan calon presiden nomor urut 01 Jokowi. Rizieq menyebut ajakan Retno merisaukan staf kedutaan besar dan konsulat jenderal di Saudi.

“Sangat kita sesalkan beberapa waktu yang lalu Menlu datang ke Saudi Arabia, kemudian melakukan pertemuan, baik di KBRI maupun di KJRI, selanjutnya Menlu tanpa malu-malu, tanpa sungkan-sungkan, secara terang-terangan mengajak para staf dan seluruh pekerja yang ada di KBRI maupun KJRI agar bekerja keras memenangkan paslon 01, yaitu Jokowi. Ini sangat kita sesalkan karena apa yang disampaikan oleh Menlu tersebut bernada ancaman dan itu sangat merisaukan seluruh staf maupun para pekerja dan pegawai yang ada di KBRI dan KJRI,” ujar Rizieq dalam video yang ditayangkan Front TV.

Rizieq, yang saat ini berada di Saudi, mengaku mendapatkan laporan ini secara langsung dari WNI yang bekerja di KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Para staf KBRI dan KJRI, sebut Rizieq, merasa hak untuk memilih dalam Pilpres 2019 terancam.

“Saya mendapatkan laporan ini langsung dari kawan-kawan yang ada di KBRI maupun di KJRI yang mereka resah, mereka galau dan mereka merasa kebebasan serta kemerdekaan mereka dirampas. Karena itu, kepada seluruh warga negara Indonesia yang ada di Saudi Arabia harus bersama-sama untuk bekerja melawan segala bentuk intimidasi, tekanan ancaman, dan kecurangan,” papar Rizieq.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) langsung angkat bicara dan membantah pernyataan Rizieq. Kemlu menjelaskan bahwa kunjungan yang dilakukan Retno dalam rangka peresmian gedung satu atap yang ada di Jeddah. Kemlu menyatakan kunjungan Retno tidak berkaitan dengan urusan politik.

“Kita tahu ada video yang beredar hari ini mengatakan bahwa Menlu mengarahkan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk memilih salah satu pasangan dalam kontestasi presiden, capres dan cawapres. Kami ingin sampaikan bahwa statement itu tidak benar karena Menlu memang berkunjung ke Jeddah pada tanggal 2 atau 3 Maret. Tapi kunjungan itu dilakukan dalam kaitan perlindungan WNI yaitu untuk meresmikan gedung pelayanan satu atap yang sudah hampir 7 tahun dicita-citakan dan Alhamdulillah baru selesai bulan Februari lalu. Dan diresmikan oleh ibu Menlu pada tanggal 3 Maret,” jelas Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu M Iqbal.

Di tempat terpisah, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyesalkan pernyataan Habid Rizieq yang menyebut Menlu Retno Marsudi menggalang kemenangan untuk capres Jokowi kepada staf KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh. Agus menyebut Rizieq menyampaikan fitnah.

“Sangat tidak benar Menlu RI datang ke Arab Saudi untuk mengarahkan KBRI dan KJRI untuk menyukseskan pasangan capres-cawapres tertentu. Tuduhan MRS dalam video yang dibuat di Kota Suci Madinah tersebut adalah merupakan fitnah,” ujar Agus.

Agus mengatakan kunjungan Retno ke Saudi terkait peresmian pelayanan satu atap di Jeddah. Selain itu, Agus menyayangkan Rizieq sudah menyebar fitnah-fitnah tersebut. Apalagi diketahui Rizieq berdomisili di Mekah, yang merupakan kota suci.

“Beberapa minggu sebelumnya, 1 Rajab 1440 H, dalam sebuah pertemuan dengan WNI di Mekah yang beredar di medsos dan YouTube, MRS juga melancarkan fitnah kepada saya sebagai Duta Besar RI di Arab Saudi. Fitnah tersebut adalah MRS menuduh Dubes akan mencabut paspor WNI yang mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Dalam rekaman tersebut, MRS juga memerintahkan kepada hadirin untuk menyampaikan rekaman video tersebut kepada Dubes RI di Riyadh,” kata Agus. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.