
Obsessionnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), ilmu pengetahuan dan teknologi melalui program pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hal itu diketahui dalam penandatanganan piagam kerja sama yang ditandatangani oleh Sekretaris Universitas (SU) UGM Dr. Andi Sandi, SH., LLM., dan Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga, ST., MM., di ruang sidang pimpinan, Gedung Pusat UGM, Kamis (21/9/2023).
Baca juga:
UGM Bangun Kompleks Rumah Ibadah untuk Lima Agama
Mahasiswa KKN UGM Dukung Pemerintah Turunkan Angka Stunting di Jepara
Berprestasi, Arifin Anak Korban Tsunami Aceh Diterima Kuliah Gratis di UGM
Dikutip obsessionnews.com dari laman resmi UGM Andi Sandi mengatakan, kerja sama ini diharapkan bisa makin memperkuat kualitas sumber daya manusia di Konawe Selatan, sebab UGM memiliki misi untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan dan kapasitas SDM antara daerah di Indonesia dengan membuka kesempatan putra daerah bisa mengenyam pendidikan di kampus UGM.
“Sebenarnya kita itu memiliki anak-anak yang punya bakat dan talenta yang sama bagusnya, tinggal cara kita mengasah mereka dengan baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Andi menyampaikan terima kasih dan apresiasi dari Pemkab Konawe yang sudah membantu mahasiswa dalam penerjunan mahasiswa KKN-PPM di desa-desa terpencil di Konawe Selatan.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini yang telah bersama-sama memajukan institusi kita masing masing. Kita ingin kerja sama bisa membangun Konawe Selatan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga menuturkan, Konawe Selatan terdiri atas 25 kecamatan, 15 kelurahan dan 366 desa dengan luas wilayah mencapai 423.234 hektare termasuk 200 pulau kecil dengan potensi sumber daya alam dari perikanan, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
“Kami tengah berusaha beberapa desa yang masih tergolong desa tertinggal. Melalui program KKN UGM kita ingin mahasiswa bisa melakukan pemetaan. Potensi alam kami banyak namun kualitas SDM yang kurang. Kalau UGM bisa mengirim mahasiswa KKN dengan berbagai program tematik, kami berharap banyak desa yang terpetakan untuk mendorong pengentasan desa tertinggal,” katanya.
Tidak hanya bidang pengabdian saja, melalui kerja sama pelatihan dan riset, Surunuddin menerangkan bahwa pihaknya juga telah melibatkan tim ahli dari UGM untuk menyusun perencanaan tata wilayah dan tata ruang di Konawe Selatan.
“Kami menyadari kekayaan sumber daya alam saja tidak cukup bisa membuat masyarakat sejahtera jika SDM tidak kita bangun dengan baik,” ujar Surunuddin. (UGM/arh)