Kemenpar Ajak Masyarakat Kalsel Kembangkan Homestay

Kemenpar Ajak Masyarakat Kalsel Kembangkan Homestay
Jakarta, Obsession news.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia dikunjungi 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Untuk mencapai target tersebut pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sangat aktif mempromosikan objek-objek wisata, serta event-event kesenian, olahraga, dan lain sebagainya. Selain itu Kemenpar juga mendorong masyarakat mengembangkan homestay sebagai bisnis pariwisata yang menggiurkan. Salah satu di antaranya adalah Kemenpar mengajak masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mengembangkan homestay sebagai bisnis pariwisata yang semakin menjanjikan, sekaligus mendorong perkembangan destinasi di provinsi tersebut. Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani mengatakan, pengelolaan homestay merupakan salah satu bisnis pariwisata yang menjanjikan keuntungan tidak hanya bagi pengelola, tapi juga bagi pengembangan pariwisata daerah terkait. Hal itulah yang menjadi langkah Kemenpar untuk mendorong masyarakat di Kalsel tidak hanya berfokus pada pengembangan aksesibilitas dan atraksi pariwisata. Kemenpar menggelar Workshop Sadar Wisata dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Homestay di Rattan Inn Hotel Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin-Selasa, 29-30 April 2019. “Provinsi Kalsel juga harus mulai mengembangkan amenitas destinasi seperti homestay menjadi bagian dari pengembangan destinasi yang melibatkan partisipasi masyarakat,” kata Giri sebagai seperti dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Kemenpar. Giri berharap kegiatan Workshop Sadar Wisata yang digelar di Kalsel akan mendorong masyarakat yang aktif dan terlibat langsung dalam mewujudkan nilai-nilai Sapta Pesona di destinasi atau desa wisata. “Diharapkan pada masa mendatang pengembangan homestay dapat menunjang pengembangan sektor pariwisata bagi masyarakat setempat,” tandasnya. Membentuk Jaringan Desa Wisata Lebih lanjut Giri juga menjelaskan, pihak Kemenpar akan membentuk jaringan desa wisata, sehingga informasi mengenai pengembangan desa wisata, termasuk pengelolaan dan keberadaan homestay, dapat terinformasikan dengan baik. Peserta kegiatan Workshop Sadar Wisata sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari perwakilan dari 13 Dinas Pariwisata kabupaten/kota se-Kalsel, juga para stakeholder pariwisata. Giri mengatakan, bisnis jasa homestay selain menarik dan menjanjikan cara penjualan pun bisa dilakukan melalui jaringan online. Apalagi saat ini sudah mulai muncul media online yang menyediakan fitur rumah yang disewakan. “Ini merupakan salah satu bisnis pariwisata yang menjanjikan keuntungan adalah pengelolaan homestay. Tidak hanya bagi pengelola, tetapi juga bagi pengembangan pariwisata daerah,” ujarnya. Homestay menjadi salah satu gaya huni yang telah lama berkembang dalam masyarakat Indonesia, namun baru dikembangkan untuk kepentingan pariwisata. Berkaitan dengan daerah pengembangan homestay di Indonesia, Bali dan Jawa merupakan tempat pengembangan homestay yang cukup optimal yang perlu direplikasi di provinsi lain, termasuk Kalsel. (arh)