Sabtu, 27 April 24

Kemenkop Dorong Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia

Belitung, Obsessionnews.com – Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutiowaty menyoroti kualitas dan daya saing UMKM Indonesia yang dinilai masih relatif rendah dibandingkan negara-negara ASEAN.

“Secara kualitas produktifitas dan daya saing UMKM Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan UMKM negara-negara ASEAN,” kata Yuana melalui siaran pers di Belitung, Jumat (28/7/2017).

Berdasarkan data BPS tahun 2013 jumlah UMKM secara nasional mencapai 57,9. Kontribusinya terhadap PDB sebesar 58,92 persen dan kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak 97,38 persen.

Kondisi tersebut terang Yuana merupakan tantangan untuk dapat berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing KUMKM.

Ia melanjutkan penerapan Iptek untuk pengembangan UMKM khususnya information and communication technologi (ICT) sangat strategis di era digitalisasi ekonomi karena akan memberikan manfaat bagi perluasan jaringan pemasaran, dan promosi produk KUMKM.

Untuk maksud tersebut, Kemenkop dan UKM bersama pemerintah daerah melaksanakan kerjasama dan sinergi dengan PT Telkom Tbk melalui Kampung UKM Digital yang dipusatkan di 51 PLUT KUMKM di seluruh Indonesia.

“Program tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan Sentra UKM melalui penerapan teknologi informasi (IT),” katanya.

Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Saleh tengah berupaya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD)-nya, kali ini melalui koperasi dan usaha kecil menengah (KUMKM), bukan lagi lewat usaha pertambangan.

“Sekarang ini sumbangan tambang untuk PAD sudah turun jauh, PAD usaha tambang hanya tersisa 20 persen saja, padahal dulu tambang primadona, sumbang PAD sampai 70 persen,” kata Sahari.

Dengan meningkatnya jumlah UKM diharapkan PAD Kabupaten Belitung yang anjlok seiring pudarnya usaha tambang bisa naik lagi. Dengan digiatkannya UKM, PAD usaha tambang yang anjlok itu saat ini sudah diisi oleh sektor UKM walaupun jumlahnya baru 16 ribu UKM.

Seiring keseriusan pemerintah daerah membangun sektor UKM, terang Sahani Saleh, UKM saat ini sudah bisa menyumbang PAD sebanyak 40 persen. Harapan lainnya ujar Sahani Saleh, Kabupaten Belitung masih butuh bimbingan dan suport dari Kementerian Koperasi dan UKM.

“UKM Kabupaten Belitung masih kurang pengetahuannya terkait segi mutu, packeging dan pemasarannya. Dengan adanya PLUT dan kampung digital kami mohon bimbingan dan suport lagi, sehingga UKM kita benar-benar menjadi suatu kekuatan ekonomi,” harap Sahani. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.