Jakarta, Obsessionnews – Kejaksaan Agung (Kejagung) masih mencari kebenaran informasi tentang penyerahan diri Ketua KADIN Jawa Timur La Nyalla Mattalitti yang merupakan terduga tindak pidana pencucian uang (TPPU) dana hibah Kadin Jatim tahun 2012.
“Informasi itu masih kita cross check apakah dari sumber yang benar,” ujar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Arminsyah di Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Selain itu, dia juga belum memastikan apakah La Nyalla benar saat ini tengah berada di Singapura.
“Untuk Singapura kita tidak bisa sebutkan diketahui atau tidak,” kata Arminsyah.
Namun, lanjutnya, yang jelas pihaknya akan coba terus berkoordinasi dengan sumber lainnya.
Seperti diketahui, Kejati menetapkan La Nyalla sebagai tersangka dugaan korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur sejak 16 Maret 2016.
Bersamaan penetapan tersebut , Kejati juga mengajukan permohonan cegah dan tangkal (cekal) untuk La Nyalla. Tapi Kejati baru menerima surat cekal pada 18 Maret 2016.
La Nyalla menjadi tersangka korupsi hibah Rp 5 miliar tahun 2012. Diduga La Nyalla menggunakan uang negara itu untuk membeli saham perdana Bank Jatim berdasar surat bernomor Kep-11/0.5/Fd.1/03/2016 bertanggal 16 Maret 2016.
Menanggapi penetapannya sebagai tersangka, La Nyalla mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya.
Hakim Fernandus yang memimpin persidangan pada Selasa (12/4/2016) menerima permohonan La Nyalla dan menyatakan bukti dalam kasus tersebut tidak sah.
Putusan itu sempat menghapus status buron yang melekat padanya. Namun, berselang kurang dari 12 jam, Kejati Jawa Timur kembali mengeluarkan Sprindik baru yang kembali menetapkan La Nyalla sebagai tersangka dan status buron kembali melekat pada Ketua PSSI itu. (Purnomo)
