Rabu, 8 Mei 24

Jokowi: Media Harus Tumbuhkan Optimisme Masyarakat

Jokowi: Media Harus Tumbuhkan Optimisme Masyarakat

Mataram, Obsessionnews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar seluruh insan pers dan media turut membangun optimisme, etos kerja produktivitas masyarakat, bukan malah sebaliknya.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2016 di Pantai Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/2/2016).

“Kadang media kita justru mempengaruhi kita menjadi pesimisme dan juga banyak yang terjebak pada berita-berita yang sensasional. Apalagi kalau ditambah pendapat pengamat,” kata Presiden.

Presiden mengatakan di era kemerdekaan pers, setiap hari dibanjiri informasi dengan berbagai opini, data, informasi yang beragam bahkan terkadang status di media sosial-pun bisa dijadikan sebagai sumber berita.

“Informasi itu sangatlah beragam maknanya, jika diibaratkan ada yang layaknya jamu, vitamin atau bahkan pil pahit yang menyehatkan, tapi juga ada yang sekedar informasi yang bisa mengganggu akal sehat,” katanya.

Presiden memberikan contoh-contoh beberapa judul berita di media yang mengganggu pikiran masyarakat, yakni ‘Indonesia Diprediksi Akan Hancur’, ‘Semua Pesimis Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai’, ‎’Pemerintah Gagal Aksi Teror Tak Akan Habis Sampai Kiamat-pun’, ‘Kabut Asap Tak Teratasi Riau Terancam Merdeka’. Bahkan menurut Presiden, ada berita yang lebih seram, ‘Indonesia Akan Bangkrut, Hancur. Rupiah Akan Tembus Rp 15.000‎, Jokowi-JK Akan Ambyar.’

“Kalau judul seperti ini diteruskan di era kompetisi seperti ini, yang muncul adalah pesimisme, sebuah etos kerja yang tidak terbangun dengan baik. Yang muncul adalah hal-hal yang tidak produktif, bukan produktivitas,” pungkas Presiden.

Padahal menurut presiden yang dibutuhkan di dalam negeri adalah membangun kepercayaan. Presiden menggarisbawahi bahwa tanpa kepercayaan jangan berharap akan terjadi aliran arus uang, investasi dan modal yang masuk.

“Kepercayaan itu yang bisa bangun adalah media, pers. Persepsi muncul, imej muncul karena berita-berita,” tandas dia. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.