Sabtu, 27 April 24

JK: Ekonomi Dunia Bisa Dipegang Umat Islam Kalau Bersatu

JK: Ekonomi Dunia Bisa Dipegang Umat Islam Kalau Bersatu
* Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Metrotvnews)

Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka konferensi Kamar Dagang Islam untuk industri dan pertanian. Dalam kesempatan itu, JK mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi umat Islam dunia adalah lemahnya penguasaan ekonomi di segala bidang.

Padahal kata dia, ekonomi penting dalam kebangkitan umat. Bahkan persoalan ekonomi juga dirasakan oleh seluruh negara di dunia. Bukan hanya negara-negara yang mayoritas Islam.

“Ini suatu hal penting dewasa ini di mana dunia mengalami masalah ekonomi perdagangan, ada trade war. Di bidang pertanian dengan akibat climate change (perubahan iklim) tentu mempunyai efek-efek yang berganda kepada banyak negara,” kata JK dalam sambutannya.

JK secara simbolik membuka konferensi The Islamic Chamber of Commerce Industry and Agriculture di The Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018). Pertemuan tersebut, dinilai JK, penting di tengah berbagai masalah ekonomi dunia saat ini.

Hanya saja, kata dia, persoalan di negara-negara Islam saat ini berkembang bukan hanya ekonomi, melainkan menjalar kepada konflik antar kelompok dan golongan. Yang juga disebabkan oleh faktor eksternal.

Karena itu, para pengusaha dan pedagang, sambung JK, diharuskan tetap bersatu memajukan dunia Islam, khususnya di bidang ekonomi. JK yakin Kekuatan ekonomi akan bisa dipegang oleh umat Islam jika umat bisa bersatu.

“Walaupun kita juga menyadari bahwa dalam perdagangan, aspek keagamaan tidak banyak dipakai. Yang penting dalam perdagangan, apa yang baik apa yang lebih murah, dan apa yang lebih cepat, tentu bagian daripada faktor penting dalam perdagangan itu,” ujarnya.

Namun dunia Islam, ditegaskan JK, tetap membutuhkan solidaritas di antara para pengusaha Islam. JK bicara pentingnya perdagangan dalam menopang dunia Islam. Hal ini berkaca pada kisah Nabi Muhammad SAW. Panutan seluruh umat Islam di dunia ini adalah seorang pedagang yang berhati jujur.

“Rasul (Muhammad SAW) adalah seorang pedagang, Khadijah seorang pedagang. Artinya adalah topangan pegangan kepada dunia Islam sangat penting sekali. Tanpa itu, maka kita tidak mungkin (maju). Kita berupaya berzakat, hanyalah orang yang mampu dan memberi zakat yang banyak (memberi) untuk kegiatan keagamaan,” tuturnya.

Demikian halnya dengan amal jariah dalam Islam, yang dipandang JK penting untuk kebersamaan sesama muslim. Kemajuan perdaganan Islam juga didukung bagaimana melihat ke depan. Artinya, umat Islam harus punya banyak inovasi untuk merebut pasar.

“Ke depan tentu dunia sangat dipengaruhi teknologj, sangat dipengaruhi automation, sangat dipengaruhi oleh kelompok yang punya inovasi besar. Karena itu, maka untuk majukan perdagangan, memajukan industri pertanian, kita harus punya inovasi yang baik,” jelasnya.

Sementara itu, menurut JK, negara Islam memiliki tingkat kemajuan ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan industri, ada juga yang kurang dalam bidang teknologi dan sumber daya alam. Karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antar-negara Islam.

“Karena itu, maka dalam pertemuan ini, tentu hal ini dibahas bagaimana kerja sama dapat membantu kemajuan daripada negara-negara bersama. Bagaimana kita menjalankan prinsip keagamaan yang baik,” imbuhnya.

Sidang tahunan atau konferensi The Islamic Chamber of Commerce Industry and Agriculture (ICCIA) berlangsung di Jakarta mulai Senin (22/10) lalu dan hari ini. Kegiatan tersebut mengatur pertemuan B2 antara pengusaha Indonesia dan pengusaha dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).

Kegiatan ini dinilai berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia sebesar 10 persen dalam beberapa tahun ke depan atau dua kali lipat dari tahun ini yang baru mencapai 5 persen, dengan total nilai ekspor mencapai USD 23 miliar ke negara-negara OKI. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.