Kamis, 2 Mei 24

Jemaah Rasakan Layanan Terbaik di KKHI Mekkah

Jemaah Rasakan Layanan Terbaik di KKHI Mekkah
* Ketua Tim Pengawas Internal Pelaksanaan Haji Nizar Ali. (Foto: Humas Kemenag)

Obsessionnews.com – Ketua Tim Pengawas Internal Pelaksanaan Haji Nizar Ali memuji kinerja tim kesehatan haji. Menurut dia, kinerja tim di bawah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ini sangat memuaskan.

 

Baca juga: 

Dasco Usul Aceh Jadi Satu-satunya Embarkasi Jemaah Haji

Cek di Lapangan, DPR RI Apresiasi Pelaksanaan Haji Tahun Ini

 

 

“Pertama, kami menyampaikan terimkasih, apresiasi seluruh layanan kesehatan tercover dengan sangat baik. Para jemaah selaku pasien merasakan keramahan dan layanan terbaik di Klinik Kesehatan Haji,” ujar Nizar usai melihat layanan kesehatan di KKHI Mekkah, Jumat (1/7/2022).

Dikutip dari situs kemenag.go.id, Sabtu (2/7), dam kesempatan itu, Nizar juga mengapresiasi uji oba rompi penurun panas. Rompi tersebut mulai tahun ini diujicobakan kepada para jemaah.

 

Uji oba rompi penurun panas. (Foto: Humas Kemenag)

 

“Mungkin selama sembilan tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini sebuah inovasi yang perlu direspons, dipikirkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung bersentuhan di lapangan,” ujar Nizar yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.

Menurutnya, cuaca siang hari di Arab Saudi rata-rata lebih dari 40 derajat. Sehingga inovasi rompi penurun panas ini sangat cocok. Rompi penurun panas merupakan rompi berbahan carbon cool yang ketika digunakan bisa memberikan sensasi rasa dingin di tubuh.

Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari, sehingga sangat cocok digunakan oleh jemaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.

“Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile,” ujar Nizar yang dalam kesempatan ini juga sempat mencoba rompi penurun panas di KKHI.

Selain untuk petugas seksus, rompi ini juga sangat cocok digunakan jemaah dengan risiko tinggi (risti) saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Ini juga bisa ekspan ke jemaah saat lempar jumrah karena jalannya begitu jauh di bawah terik matahari, jadi tidak perlu lagi gunakan payung apalagi bobotnya hanya 2 kg,” tutur Nizar. (arh) 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.