Senin, 13 Mei 24

Jahat! Israel Aniaya Aktivis Medsos Palestina

Jahat! Israel Aniaya Aktivis Medsos Palestina
* Pasukan Israel. (Arabnews)

Penganiayaan Israel terhadap aktivis media sosial (medsos) Palestina dikecam oleh kelompok hak asasi manusia (HAM).

Dilansir arabnews.com, pendukung kebebasan berbicara mengatakan tindakan keras yang terus-menerus melanggar hukum internasional dan ‘menanamkan rasa tidak hormat terhadap hak asasi manusia’.

Otoritas keamanan Israel menindak keras para aktivis dan pengguna medsos Palestina karena diduga menghasut kekerasan, klaim kelompok hak asasi manusia Palestina.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa otoritas Israel secara signifikan meningkatkan penganiayaan mereka terhadap warga Palestina di platform media sosial, terutama Facebook, pada tahun 2022. Sekitar 410 warga Palestina ditahan sepanjang tahun karena aktivitas media sosial mereka, menurut Pusat Studi Tahanan Palestina.

Pusat tersebut mengklaim bahwa jumlah warga Palestina yang ditangkap karena mengungkapkan pendapat secara online terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Pada 2018, angkanya 45, naik menjadi 184 pada 2019, 220 pada 2020, dan 390 pada 2021, ketika penangkapan melonjak selama serangan Israel di Jalur Gaza pada Mei tahun itu.

Shahid, Asosiasi Hak Asasi Manusia Palestina, mengklaim tindakan keras itu melanggar Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, dan menggambarkannya sebagai perkembangan berbahaya dalam kebijakan represif Israel di Wilayah Palestina, dengan mengatakan bahwa Israel telah “secara signifikan meningkat” penganiayaan terhadap warga Palestina tahun lalu untuk menahan kebebasan berbicara mereka.

Shahid juga memperingatkan bahwa melanjutkan kebijakan semacam itu kemungkinan besar akan mengarah pada “lingkungan kekerasan yang menanamkan rasa tidak hormat terhadap hak asasi manusia.” (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.