
Jakarta, Obsessionnews.com –
Menanggapi banyak pertanyaan dari media tentang penggunaan asrama haji untuk rumah sakit (RS) darurat dalam upaya menanggulangi wabah corona atau Covid-19, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi memberikan penjelasan melalui rilis.
Berikut ini rilis dari Wamenag yang diterima. obsessionnews.com pada Minggu (29/3/2020):
Sesuai arahan Menteri Agama, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) siap untuk mem-back-up kebutuhan RS darurat dalam menghadapi wabah virus Corona dengan menyediakan asrama haji sebagai alternatif pilihan. Tentunya hal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan teknisnya tetap dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 dan Pemda setempat.
Kemenag juga sudah membuat skala prioritas ke mana penggunaannya. Salah satu yang sudah berjalan adalah dengan RS Haji Pondok Gede yang melayani banyak pasien COVID-19. Untuk hal itu kami meminjamkan gedung utama Asrama Haji Pondok Gede sebagai fasilitas perawatan pasien dalam pemantauan (PDP).
Untuk sementara fasilitas yang digunakan 70 kamar guna keperluan mengarantina orang yang berstatus PDP, dirawat sambil menunggu kepastian akan hasil tes COVID-19 mereka. Dan ketika sudah dinyatakan positif akan dikirim ke rumah sakit rujukan
Kami juga terus melakukan koordinasi dengan seluruh Kantor Wilayah (Kanwil) untuk mendapat masukan dari mereka tentang kawasan yang sangat membutuhkan bantuan penanganan wabah COVID-19 ini.
Jumlah asrama haji yang dimiliki Kemenag ada 16 tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih dari itu Kemenag juga menindaklanjuti amanat Presiden RI agar setiap kementerian dan lembaga melakukan revisi anggarannya untuk dialokasikan penanggulangan pandemi Corona. Lebih dari Rp300 miliar anggaran telah direlokasi untuk membantu penganan wabah virus Corona. Anggaran itu dihimpun dari sejumlah pos perjalanan dinas di luar dan dalam negeri serta kegiatan reguler.
Demikian dan terimakasih.
Wassalam.
ZAINUT TAUHID SA’ADI
Wamenag RI
(ARH)