Fenomena koalisi parpol penolak Perppu Ormas dengan parpol pendukung Perppu Ormas di beberapa daerah jelas merupakan bentuk pengkhianatan yang nyata terhadap rakyat. Ke sekian kalinya hal ini menunjukkan betapa parpol hanya memihak kepentingan kelompoknya saja.
Selain itu, perkara tersebut menunjukkan bahwa harga diri dan idealisme parpol hanyalah kepentingan kekuasaan. Ini artinya, sama saja baik parpol yang mengaku berbasis Islam atau tidak, parpol yang menolak perppu atau tidak, parpol yang mendukung penista agama atau tidak, mereka semua sama saja, tindakan mereka tak lebih karena kepentingan politik untuk meraih kekuasaan.
Di sisi lain intervensi asing dalam pembuatan UU dan pengelolaan SDA terus berlangsung. Regulasi yang dibuat begitu memudahkan para perampok untuk menjarah harta negeri ini. Tak ada satupun parpol yang mendorong fraksinya untuk mengusir secara nyata para perampok itu dari dalam rumah mereka sendiri. Alih-alih demikan, mereka sibuk dengan kepentingan dirinya sendiri, kelompoknya dan para “tuan” mereka.
Kini, mereka (parpol) berupaya mengambil simpati dari rakyat agar mampu meneruskan agenda mereka. Sebagaimana biasa, janji-janji manis diumbar, slogan-slogan keadilan dikumandangkan, penampakan keberpihakan kepada rakyat kecil dipertontonkan. Ah… semoga saja bukan tipu muslihat (lagi).
Kini, rakyat mulai sadar bahwa hanya melalui Islam dan Institusi Islami sajalah harapan mereka memperoleh keadilan dan kesejahteraan akan mampu diwujudkan. Demokrasi tidak akan pernah memihak dan membawa perubahan hidup yang lebih baik. Yakinlah penerapan syariat Islam secara komprehensif akan membawa rahmat di dunia dan di akhirat. (***) (Abdul Madjid, Pemerhati Sosial dan Politik)
