Rabu, 8 Mei 24

Indonesia Masih Dijajah Asing Secara Masif

Indonesia Masih Dijajah Asing Secara Masif

Jakarta,‎ Obsessionnews – Sebagai bangsa yang besar Indonesia dinilai belum bisa menjadi bangsa mandiri yang bebas dari intervensi pihak asing. Dalam perjalanannya Indonesia justru dianggap sebagai negara yang mudah mendapat pengaruh dari negara luar dalam hal budaya, politik maupun ekonomi

Hal itu disampaikan, Direktur Kajian Informasi Terpadu Nusantara (KITA) Julian Effendi. Menurutnya, ‎penjajahan di Indonesia tidak terjadi hanya pada masa kolonial Belanda dan Jepang. Namun, juga terus berlanjut pada masa Orde Baru hingga reformasi. Hanya saja, bentuk penjajahan itu tidak sama pada masa kolonial.

“Maka kekuatan politik dalam negeri, identitas diri sebagai bangsa yang besar, tata kelola sumber daya alam dan ekonomi, serta pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan,”
Ujarnya di Jakarta, Senin (16/3/2015).

‎Julian menjelaskan, penjajahan saat ini memiliki model yang berbeda dengan masa dulu. Cara yang dilakukan lebih halus dan masif yakni dengan melalui pertukaran budaya dan sistem informasi yang lebih terbuka. Motif utama mereka adalah ekonomi, dan penggerusan kekayaan alam Indonesia sebesar-besarnya. Karena itu, wajar ia menganggap kemiskinan di Indonesia masih merajalela.

“Dari total 248,8 juta jiwa penduduk Indonesia (BPS, 2013), BPS mencatat jumlah penduduk miskin di indonesia hingga Maret 2014 mencapai 28,28 juta orang dengan catatan pendapatan perkapita Rp 302.735 per bulan atau di bawah itu,” tutur Julian.

Persoalan tersebut tidak bisa dipungkiri lantaran menguatnya paham kapitalisme di Indonesia. Paham ini dianggap mempunyai motif keserahakan karena hanya menguntungkan pemilik modal. Sementara kaum buruh, dan pekerja tetap hidup menderita, terlebih masyarakat pada umum yang terkena imbas dari sistem tersebut.

“Penghisapan ekonomi, pendiktean politik, penghancuran budaya bangsa, merupakan hal serius bagi ancaman bangsa ini,” tegas dia.

Karena itu, dirinya punya harapan besar agar KITA bisa berdiri menjadi lembaga yang akan bekerja bersama masyarakat untuk menyalurkan aspirasi terkait konsep Trisaksi Bung Karno yakni, berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.