Oleh: Teuku Gandawan, Direktur #StrategiIndonesia™
Saya menyesalkan pihak manapun yang tergesa-gesa menyimpulkan begini atau begitu sejak pertama kali kejadian hingga saat ini atas penyerangan kepada Hermansyah dan Irina. Biarkanlah ruang kesimpulan itu menjadi wewenang hakim saat memutuskan apa sebenarnya penyebab dan seberapa fatal kesalahan ini di mata hukum positif NKRI, sehingga menjadi jelas apa hukuman yang pantas bagi para pelaku penyerangan.
Saya sangat ingin dan tegas meminta pihak kepolisian agar fokus segera menangkap seluruh tersangka secepat-cepatnya dan melimpahkan kasus ini secepat-cepatnya kepada pihak kejaksaan. Kejaksaan pun bisa secepat-cepat melimpahkan kasus ini ke pengadilan sehingga segala opini bisa selesai dengan fakta dan putusan hukum yang terang benderang.
Saya juga turut menyayangkan semua pihak yang malah dengan gegap gempita memasuki substansi non material atas peristiwa penyerangan ini. Bukan pada tempatnya siapapun malah membahas kehidupan pribadi Hermansyah dan kehidupan pribadi Irina terkait dengan kasus penyerangan ini.
Apakah kalau saya pernah tidak shalat lalu perlu digunjingkan tidak pantas naik haji? Apakah kalau saya waktu kecil pernah mencuri mangga di pohon tetangga, maka status saya hari ini dan seterusnya adalah pencuri? Apakah karena itu kalau saya sekarang kecurian tidak boleh melaporkan ke polisi?
Saya minta dengan sangat dan tegas, mari kita kembali ke substansi kasus penyerangan. Bahwa ada pelaku penyerangan, ada korban, ada motif atas penyerangan, itu esensi yang perlu dibahas dan dikaji. Kalaupun Hermansyah pernah ditilang atau malah tidak pernah sama sekali, maka itu tidak ada relevansinya jika dia saat ini perlu mendapatkan perlindungan hukum dan keselamatan.
Hal dan hak yang sama juga melekat pada diri Irina. Bukan persoalan Irina adalah WNA, karena hukum NKRI menjamin keselamatan setiap orang yang berada di wilayahnya.
Hentikan semua upaya merusak kredibilitas pribadi Hermansyah. Hentikan semua upaya merusak kredibiltas pribadi Irina. Mereka berdua sudah menjadi korban kekerasan sekelompok orang. Perlukah Hermansyah dan Irina menjadi korban penyerangan kredibilitas pribadi oleh publik, media dan aparat?
Saya sejujurnya sangat kecewa melihat hari ini Irina selaku korban penyerangan dipublikasikan di internet dan sosial media dugaan negatif kehidupan pribadi masa lalunya. Dan pada saat yang sama harus melihat foto tersangka pelaku penyerangan yang tertangkap bisa duduk bersama dengan Kapolda Metro Jaya dan jajarannya sambil menikmati sebatang rokok.
Mari beri keadilan yang sama kepada Hermansyah dan Irina. Kalau kedua tersangka saja masih pantas duduk satu meja dengan Kapolda, tentu Hermansyah dan Irina selaku korban perlu mendapatkan kenyamanan yang seimbang. Hentikan upaya perusakan kredibilitas Hermansyah dan Irina. (*)
