Jumat, 26 April 24

Heboh! Netizen China ‘Serang’ Starbucks

Heboh! Netizen China ‘Serang’ Starbucks
* Ilustrasi Starbucks. (RTR/CNBC)

Heboh! Netizen China ‘serang” Starbucks. Ada apa? Bermula, salah satu gerai Starbucks di China mengalami kritikan tajam dan dicap sombong. Ini terjadi setelah adanya pelaporan pegawai Starbucks meminta petugas polisi yang makan di bagian luar toko untuk pindah.

Perusahaan langsung mendapat sorotan tajam setelah cerita dari toko Starbucks di kota barat daya Chongqing itu diunggah seorang pengguna Weibo, dikutip dari Reuters, Selasa (15/2/2022).

Unggahan tersebut dengan cepat viral di Weibo, bahkan surat kabar People’s Daily menyebut Starbucks ‘sombong’. Sebagai informasi, konsumen dan media China memang lebih agresif untuk melindungi hak pelanggan dan memantau perilaku merek besar, khususnya yang berasal dari luar negeri.

Pada hari Senin, Starbucks juga telah mengeluarkan pernyataan atas insiden itu. Dalam akun Weibonya, perusahaan meminta maaf karena “komunikasi yang tidak pantas”, serta mengatakan semuanya merupakan kesalahpahaman.

Starbucks juga mengatakan staf tidak pernah mengusir polisi atau mencoba mengajukan keluhan pada mereka.

Namun, kritikan tak kunjung surut hingga hari Selasa ini. Beberapa perusahaan kecil mengumumkan pada platform Tiktok China, Douyin, akan memboikot Starbucks.

Mereka juga dengan tegas melarang karyawan melakukan meeting atau membeli minuman dari toko-toko Starbucks.

Tak semuanya mengkritik Starbucks. Mantan Pemimpin Redaksi surat kabar Global Times, Hu Xijin mengatakan dalam akun Weibonya untuk melihat insiden itu sebagai kecelakaan.

Dia menambahkan untuk status Starbucks sebagai merek asing, seharusnya tidak membuatnya lebih banyak untuk dikritik. “China merupakan negara yang terbuka untuk dunia. Melabeli kesalahan sebagai arogansi tidak kondusif untuk lingkungan terbuka yang lebih besar,” ucapnya.

Bukan kali ini saja Starbucks diserang kabar tak enak. Tahun lalu, sebuah surat kabar yang didukung negara mengatakan dua gerai menggunakan bahkan yang kadaluarsa.

Atas insiden ini, pada Desember lalu, pihak Starbucks meminta maaf. Perusahaan juga melakukan inspeksi dan pelatihan pada sekitar 5.400 tokonya di China. (CNBCIndonrsia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.