Sabtu, 27 April 24

Es Gempol, Es dari Nasi yang Rasanya Gurih

Es Gempol, Es dari Nasi yang Rasanya Gurih
* Puji, penjual es gempol di dekat area Undip Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Foto-foto: Yusuf Isyrin Hanggara/obsessionnews.com)

Semarang, Obsessionnews – Es manis sudah biasa. Nasi yang berasa gurih juga terlalu lumrah. Bagaimana jika es berbahan nasi? Anda pasti penasaran, bukan?

Inilah es gempol. Es yang bahan bakunya berupa gempol atau jajanan khas Jawa Tengah (Jateng) dari nasi. Sebenarnya gempol sendiri sudah banyak beredar di kota-kota di Jawa, tapi andaikata dibuat sebuah es tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk dicoba.

Es gempol terbuat dari nasi.
Es gempol terbuat dari nasi.

Adalah Puji, wanita asal Tegal yang telah menetap sejak lama di Kota Semarang dan membuat es gempol. Dia berjualan di dekat area Undip Pleburan. Ia memulai usahanya sejak empat tahun lalu.

Banyak klaim mengenai asal-muasal minuman menyegarkan sekaligus mengenyangkan ini. Di berbagai kota hingga Jakarta tersebar penjual es gempol. Namun es buatan Puji sungguh berbeda, karena tetap mempertahankan rasa asli dari gempol.

“Cuma penyajiannya berbeda. Ada yang memakai sirup atau gula merah. Kalau saya tetap memakai original, yaitu gula pasir,” tuturnya kepada obsessionnews.com baru-baru ini.

Dia menjelaskan pemakaian gula pasir agar rasa gempol yang gurih tetap terjaga. Selain itu biasanya jika memakai gula merah, rasa gurih tersebut akan hilang.

Dalam pembuatannya, Puji mengambil gempol buatan perajin gempol asal Solo. Bukan hal mudah untuk membuat sebuah panganan gurih ini mengingat teksturnya yang gampang hancur ketika berada di air.

“Resepnya mudah, tapi bikinnya yang susah. Ada ilmunya sendiri. Jadi sudah kayak warisan turun-temurun,” terangnya.

Yang menarik, seorang penjual es gempol sudah mempunyai patokan perajin gempol tersendiri. Sehingga jika perajin gempol langganannya tidak menjual, maka otomatis Puji tidak berjualan es gurih ini.

“Perajinnya banyak sih, saya sudah punya perajin sendiri. Jadi kalau perajinnya tidak bikin, saya tidak bisa membeli ke perajin lain karena mereka rata-rata akan menolak,” jelasnya sambil meladeni pembeli.

Dia mematok harga yang cukup murah. Dengan harga Rp 4.000 Anda sudah bisa menikmati semangkuk es gempol. Dalam sehari ia bisa menjual hingga 50 bungkus. Tak jarang beberapa pesanan dari instansi pemerintah ia terima.

“Tapi kalau lagi musim hujan begini yang terjual 30 bungkus. Biasanya ada orderan banyak mencapai 100 bungkus buat acara nikahan atau lainnya,” ujar Puji.

Adonan nasi tersebur begitu terasa gurih. Bercampur dengan manisnya kuah santan serta harum daun landan, es gempol sungguh cocok dinikmati di kala terik siang hari. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.