Kamis, 2 Mei 24

Dua Periode Jadi Presiden, Jokowi Tidak Lupa pada Ketua Umum Parmusi

Dua Periode Jadi Presiden, Jokowi Tidak Lupa pada Ketua Umum Parmusi
* (Ki-Ka) Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum PARMUSI Usamah Hisyam, Presiden Jokowi, dan Menko PMK Muhadjir Effendy saat acara pembukaan Jambore Nasional (Jamnas) Dai Desa Madani PARMUSI 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). (Foto: Edwin B/Obsessionnews.com)

Obsessionnews.com – Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menceritakan pengalamannya memimpin rombongan umrah calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) pada Juni 2014 atau lima hari menjelang Pilpres. Usamah dan Jokowi, berdoa bersama di depan Kakbah.

Jokowi terpilih sebagai Presiden RI pada Pilpres 2014 untuk periode 2014-2019.

Prestasi manis dipetiknya lagi pada Pilpres 2019. Jokowi kembali menjadi RI-1 periode 2019-2024. Dengan demikian Jokowi menjadi Presiden dua periode.

Usamah menyatakan rasa syukurnya karena sudah dua periode Jokowi menduduki kursi presiden tidak lupa pada dirinya.

“Sudah dua periode menjabat Bapak Presiden Jokowi tidak lupa dengan Ketua Umum Parmusi,” kata Usamah dalam sambutannya di acara Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

Acara itu dihadiri Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Usamah Hisyam mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi untuk membuka Jambore.

Jambore Dai Desa Madani Parmusi digelar pada 26-30 September 2023, diikuti 5.000 dai dan daiyat dari seluruh tanah air. Jambore ini dalam rangka melakukan evaluasi pembangunan di desa-desa untuk kepentingan umat bangsa dan negara.

Dalam kesempatan itu Usamah mohon kepada Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan presentasi apa yang menjadi target dari Kementerian PMK. Usamah menginstruksikan para dai wajib mendengarkan pemaparaan Menko PMK.

Selanjutnya Usamah menyinggung tentang Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Usamah menyebut Kapolri adalah sahabat Parmusi.

“Dari seluruh pejabat di negeri ini yang paling peduli terhadap Parmusi adalah Kapolri. Polisi presisi sekarang sudah mulai dibuktikan oleh Pak Kapolri. Jajaran polisi sekarang di daerah juga mengikuti akhlak Pak Kapolri. Tidak perlu pandang siapa pangkatnya, yang penting akhlaknya, mencerminkan Polri presisi, maka kita dukung Kepolisian Republik Indonesia untuk membangun. Jangan salah sebut ya, lengkap namanya Listyo Sigit Prabowo, jangan Prabowo aja,” ujar Usamah.

Usamah menyampaikan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi 2023 dalam rangka untuk melakukan evaluasi selama lima tahun terakhir sejauh mana para dai mampu melaksanakan tugas-tugas dalam membantu pembangunan di desa-desa untuk kepentingan umat bangsa dan negara.

“Desa Madani ini memang kami abdikan membantu pemerintah dalam upaya membangun sumber daya manusia dan ekonomi rakyat di desa-desa. Ini upaya konkret dari Parmusi dalam berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara.

“Oleh sebab itu saya menghargai dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden yang telah berkenan hadir ke arena Jambore ini dalam rangka meresmikan Jambore Nasional Parmusi. Nanti sesudah Jambore diresmikan oleh Bapak Presiden saya minta Kiai Bukhori Abdul Shomad (Ketua Bidang Agama PP Parmusi) memimpin membacakan doa. Mendoakan Bapak Presiden agar dijaga kesehatannya oleh Allah, sehingga beliau dapat menyelesaikan seluruh tugas kenegaraan dengan baik,” ujar Usamah.

Ia menegaskan kalau negara ini masyarakatnya carut-marut yang rugi adalah kita semua sebagai bangsa Indonesia. Cita-cita kita untuk menggapai Indonesia emas tahun 2045 tidak akan tercapai.

“Insya Allah kalau situasi bangsa ini baik maka ke depan bisa menggapai  Indonesia Emas 2024,” ucapnya.

Usamah dalam kesempatan itu memperkenalkan Bupati Sambas dan Ketua Parmusi Kabupaten Sambas Satono. Usamah menceritakan Satono seorang mualaf. Satono yang didukung PAN dan Partai Gerindra maju sebagai calon Bupati Sambas. Satono juga mendapat dukungan dari Usamah. Satono akhirnya memenangkan Pilkada.

Di hari pertama  menjadi Bupati Sambas Satono berkirim foto sedang panen jeruk kepada Usamah. Usamah berseloroh jangan hanya kirim foto, tapi juga kirim jeruk.

Usamah mengungkapkan tahun lalu Satono mendapat award sebagai bupati paling kreatif di Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri.

Usamah juga memperkenalkan Ketua Parmusi Irwansyah yang akan maju sebagai Wali Kota Batam.

“Saya bilang tadi malam kalau sudah terpilih menjadi Wali Kota harus memihak kepada rakyat. Perhatikan itu masyarakat di Rempang. Pak Jokowi sedang berpikir keras bagaimana menyelesaikan persoalan Rempang,” ujar Usamah.

Para dai yang hadir di Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi adalah dai tingkat desa. Mereka memihak kepada rakyat, terutama rakyat miskin, karena mereka prihatin terhadap kondisi kehidupan rakyatnya di desa-desa.

“Tetapi jangan bicara dukungan politik pada saat ini ya. Saya larang, haram, tunggu nanti tanggal 10 Oktober. Tunggu arahan Bapak Presiden,” kata Usamah.

Ia menerangkan direncanakan Jambore Nasional yang kedua ini diikuti oleh 8.000 peserta.

“Namun, surat-surat kami kepada beberapa instansi nggak dapat tanggapan. Ini supaya antum paham Ketua Umum itu bukan nggak pusing, tapi pusing. Minggu lalu Kapolri Pak Jenderal Sigit menerima Parmusi. Pak Sigit bertanya apa yang bisa dibantu. Saya bilang Parmusi tidak butuh bantuan, Pak Sigit,” kata Usamah.

Ia menerangkan tentang dai-dai yang akan mengikuti Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi. Kapolri, kata Usamah, menyatakan berkenan memfasilitasi keberangkatan ribuan dai dari daerah ke Jakarta.

“Ya udah, Pak Usamah, nanti biar Polda-polda yang berangkatkan,” kata Usamah menirukan ucapan Kapolri.

Sekitar 5.300 dai hadir dari semula direncanakan 8.000 dai, karena banyak yang tidak mendapat tiket.

Terkait hal itu Usamah menyatakan rasa syukurnya dan memuji Kapolri yang peduli pada kepentingan bangsa dan negara.

“Memang Kepolisian Republik Indonesia ini membutuhkan akhlak mulia sebagaimana dicerminkan dalam Polri yang presisi di bawah komando Bapak Listyo Sigit Prabowo,” ucap Usamah.

Di bagian lain sambutannya, Usamah menyinggung soal janji Presiden Jokowi di Muktamar Parmusi yang akan memberikan lahan untuk digarap oleh dai-dai Parmusi.

Pasca Muktamar Parmusi, kata  Usamah, ia diundang Presiden Jokowi ke Istana untuk membicarakan soal tanah di 5 provinsi yang menjadi percontohan. Dalam kesempatan itu Presiden bertanya berapa luas tanah yang dibutuhkan. Usamah menjawab 90 ha.

“Bapak Presiden langsung mengatakan ini sedikit sekali,” kata  Usamah.

Usamah mengungkapkan, ternyata untuk mendapatkan izin mengelola tanah di 6 provinsi yang menjadi percontohan tidak mudah. Ia mendapat laporan dari para pengurus Parmusi di daerah-daerah tentang sulitnya mendapat izin. Mereka dimintai dana oleh badan pertanahan di daerahnya untuk biaya pengukuran dan lain sebagainya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.