Senin, 29 April 24

DPR Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Benahi Sarpras di Sekitar IMIP

DPR Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Benahi Sarpras di Sekitar IMIP
* Anggota Komisi VII Ridwan Hisjam saat kunjungan ke IMIP.

Obsessionnews.com – Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan sepesifik ke kawasan IMIP (Indonesia Morowali Industri Park) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Kamis 6 Juli 2023.

Dalam kunjungan tersebut anggota Komisi VII Ridwan Hisjam melihat IMIP kini sudah mengalami kemajuan pesat, dan mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja, sehingga perekonomian di Morowali dan sekitarnya mengalami peningkatan.

“Di era Presiden Jokowi ini kita melihat di dalam kawasan IMIP itu sudah maju pesat, berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat, sistem dan manajerialnya juga bagus. Sudah ada kemandirian ekonomi di situ untuk terus berkembang,” ujar Ridwan.

Namun, sayangnya, tuturnya, lingkungan di sekitar kawasan IMIP sangat kurang mendukung. Sarana dan prasarana (sarpras) disebut masih jauh dari kata sempurna. Misalnya infrastruktur jalannya, penataan masyarakatnya di luar kawasan masih terlihat semrawut.

“Pemerintah pusat dan daerah ini perlu hadir melakukan pembenahan di lingkungan sekitar kawasan IMIP, karena jalan menuju kawasan itu banyak rusak, terlalu sempit, di jam-jam tertentu macet, dan juga fasilitas lain perlu ditata seperti pasar, dan pusat pertokoan,” ujarnya.

Padahal harusnya, pemerintah pusat dan daerah juga punya kewajiban membangun infastruktur di sekitar kawasan, agar akses ke sana lebih mudah, lebih rapi, dan nyaman. Diakui untuk bisa mencapai kawasan membutuhkan waktu yang cukup lama karena infrastruktur buruk.

“Kalau nggak ini bisa kacau karena perekonomian di sini ini tumbuh 24 persen, sangat besar dan banyak para pendatang ini bermukim di sekitar kawasan industri, kalau tidak ditata itu bisa krodit,” terangnya.

Kementerian Perindustrian yang membawaih IMIP harus bisa berkoordinasi dengan kementerian lain untuk pembangunan infastruktur di sana, dengan Kementerian PUPR, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan kementerian terkait.

“Saya kira nanti perlu juga dibuat kawasan perumahaan di sana, karena pekerja di IMIP sudah semakin banyak, ini perlu dipikirkan. Kemudian di sepanjang jalan menuju kawasan IMIP juga banyak pasar dadakan, ramainya PKL di pinggir jalan yang membuat macet dan menyempitnya jalan, ini perlu segara ditata,” jelasnya.

Dengan APBD mencapai Rp2 triliun, menurut Ridwan, Pemerintah Kabupaten Morowali punya kemampuan anggaran yang cukup untuk ikut menata dan membenahi lingkungan di sekitar kawasan IMIP. Terlebih penduduk di Morowali tidak sebanyak kabupaten lain di pulau Jawa.

“Jumlah penduduk di Morowali sebanyak 170.415 jiwa. Jadi dengan APBD Rp2 triliun itu sudah sangat besar, hampir sama dengan kabupaten lain di pulau Jawa, sangat bisa digunakan untuk menata lingkungan di sekitar IMIP,” tegasnya.

IMIP merupakan salah satu perusahaan yang mengelola kawasan industri berbasis nikel. Perusahaan ini terintegrasi dengan produk utama yang dimiliki berupa nikel, stainless steel dan carbon steel.

Tak hanya itu, PT IMP juga memiliki industri pendukung yang mulai terentang dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga pelabuhan dan bandara.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) merupakan kawasan industri berbasis pengolahan Nikel dengan rantai industri terpanjang di dunia dan memiliki produk utama diantaranya, Nikel, Stainless steel, dan Carbon steel. (Al)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.