Sabtu, 27 April 24

DPR Aceh Kecam Tindakan BPTNGL yang Menggusur Perkebunan Masyarakat

DPR Aceh  Kecam  Tindakan BPTNGL yang Menggusur Perkebunan Masyarakat

Banda Aceh – Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) H Muhammad Amru mengecam tindakan Balai Pengawasan Taman Nasional Gunung Leuser (BPTNGL) yang telah menggusur perkebunan masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Leuser. Muhammad geram karena selain menggusur BPTNGL juga melakukan pembakaran rumah petani di kebun yang sudah ditebangi tersebut. “Tindakan BPTNGL ini sangat disayangkan dan seolah-olah hati nurani mereka telah mati,” kata Muhammad kepada obsessionnews.com di Banda Aceh, Senin (5/1/2015) pagi.

Muhammad Amru, Sekretaris Komisi II DPR Aceh
Muhammad Amru, Sekretaris Komisi II DPR Aceh

Muhammad mengemukakan, seharusnya untuk menyikapi petani yang berkebun di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) diperlukan tindakan santun dan berasaskan pada nilai-nilai kemanusiaan, sehingga tidak menimbulkan konflik antara pemerintah dan masyarakat. Apalagi masyarakat telah berkebun di wilayah TNGL secara turun-temurun. “Saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri kemarin Minggu (4/1/2015), jenis tanaman yang ditebangi itu sudah tumbuh puluhan tahun. Ini bukti pihak BPTNGL melakukan pembiaran terhadap pembukaan lahan pertanian bagi masyarakat, namun ketika masyarakat mulai menuai hasil BPTNGL mulai menertibkannya,” ujarnya dengan nada tinggi.

Tanaman masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Darul Hasanah, dan Desa Mutiara Damai, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, yang ditebang petugas BPTNGL adalah jenis tanaman karet, kakao dan kelapa sawit yang siap panen. “Kami akan segara melaporkan dan melakukan rapat dengan pimpinan DPRA untuk menyahuti persoalan penggusuran tidak manusiawi yang dilakukan petugas TNGL. Kami dari Komisi II DPRA juga meminta Gubernur Aceh untuk merespon sikap arogansi BPTNGL,” ujarnya.

Kehadiran Komisi II DPRA ke lokasi turut ditemani juru bicara Persatuan Petani Kawasan Kaki Gunung Leuser (PPKK-GL) Maha Putra, S.Pd dan sejumlah masyarakat korban. Komisi II DPRA juga melakukan dialog dengan petani di kawasan tersebut. Di tempat terpisah Maha Putra menjelaskan kepada obsessionnews.com tentang kecemasan dan penderitaan para petani di kawasan kaki gunung leuser yang telah kehilangan mata pencaharian. Dalam waktu dekat mereka akan ke ibukota Provinsi Aceh untuk mencari keadilan. “Petani sangat menderita karena kehilangan mata pencaharian ini, dan kami akan mencari keadilan. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan ke Banda Aceh untuk mengadvokasi masalah ini,” kata Maha Putra. (Agung Sanjaya)

Related posts