Sabtu, 27 April 24

Dipertanyakan, Alasan Soeharto Tidak Jadi Pahlawan Nasional

Dipertanyakan, Alasan Soeharto Tidak Jadi Pahlawan Nasional
* Mien Legiono, Ketua Wirawatati Cantur Panca DPC Purwakarta Jawa Barat

Purwakarta, Obsessionnews – Tertundanya pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Jendral Besar Soeharto (Pak harto) mengundang banyak pertanyaan. Diantaranya oleh Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Wirawati Catur Panca Kab Purwakarta, Ny. Mien Legiono yang mempertanyakan alasan atau latar belakangnya.

Padahal, kata Mien, Pak Harto ikut dalam perjuangan dalam kemerdekaan. “Terutama dalam peristiwa (penumpasan) G30S/PKI dengan Komandan Kostrad-nya,” ujar Mien kepada Obsessionnews di sela-sela acara Memperingati Hari Pahlawan Anggota Wirawati Catur Panca di Purwakarta, Selasa (10/11/2015).

Oleh karena itu Wirawati Catur Panca sangat mengharapkan Pak Harto diberi gelar Pahlawan. “Apalagi almarhum Ibu Tien (Soeharto) adalah Pengurus Wirawati (Catur Panca) di Pusat,” ujarnya lagi.

Maka dari itu dirinya mempertanyakan apa alasannya Soeharto belum memperoleh Gelar Pahlawan Nasuonal. Hal senada disampaikan oleh anggota Wirawati lainnya, Tien Martini (80 tahun). Dia Sangat menyayangkan apabila Soeharto sampai tidak mendapat Gelar Pahlawan Nasional.

Menurut Eyang Mar, – biasa ia disapa peran Soeharto dalam Perjuangan Kemerdekaan cukup besar, pada saat mempertahankan kemerdekaan pada masa gerilya bersama Jendral Besar Soedirman pada Peristiwa Hijrah ke Yogyakarta.

‘Soeharto pun termasuk yang memimpin pasukan pejuang pada saat itu. “Jadi pantas (Soharto) mendapat Gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.

Eyang Mar mengatakan, apabila ada yang mempertimbangkan atas “kesalahan” masa berkuasa itu merupakan pertimbangan yang keliru dan kurang relevan.

“Siapa sih yang tidak punya kesalahan?” ujarnya bertanya. Harusnya turut juga dipertimbangkan jasanya dalam Pembangunan Indonesia dengan stabilitas politik yang baik.

Dia menduga anasir-anasir komunis berada dibalik penolakan atas pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. “Mungkin orang-orang bekas PKI atau keturunannya (yang menolak),” ujarnya.

Malah sekarang, lanjutnya, banyak yang merindukan masa-masa Jaman Soeharto yang enak harga-harga murah relatif stabil. “Memang (stabilitas ekonomi) dari hutang luar negeri. Sekarang pun hutang (luar negeri) nambah kok, tapi tetep aja malah tambah susah. Rakyat tambah terpuruk, pengangguran banyak,” paparnya.

Rakyat tidak tahu menahu hutang dari luar negeri atau dari mana? “Yang pasti rakyat menilkmati kestabilan ekonomi,” ujarnya lagi.

Ini yang jadi alasan “kesalahan saat berkuasa” kurang relevan apabila dijadikan sebagai penolakan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.
“Walau bagaimana pun semasa hidupnya Pak Harto memiliki jasa besar pada negara ini,” pungkasnya. (Teddy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.