Dengan rencana pemberian nama jalan Attaturk di sebuah jalan utama, pusat kota Jakarta yang istimewa, yakni Menteng, memang menimbulkan banyak reaksi negatif, bahkan resistensi. Kenapa yang dipilih Attaturk? Dan kenapa di jalan istimewa Menteng?
“Tentu dengan memakai positif mind (pemikiran positif) kita berharap pertukaran nama jalan ini akan lebih menguatkan relasi Indonesia dan Turki. Keduanya adalah negara Muslim yang besar dan masing-masing punya potensi untuk kejayaan Islam dunia,” ujar Shamsi.
Tapi, lanjutnya, di balik dari hal positif itu ada beberapa pertanyaan yang mengganjal di benak banyak orang.
Pertama, Kenapa nama Kemal Attaturk yang dipilih? Padahal sosok ini jelas dikenal sebagai master sekularisme Turki? Sementara Indonesia dikenal sebagai negara yang tidak menghendaki sekularisme, apalagi ateisme, tapi juga tidak menghendaki agama apa pun untuk dijadikan sebagai dasar bernegara. Artinya Kemal Attaturk adalah sosok yang tidak dikehendaki oleh Indonesia yang memahami agama sebagai bagian penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Halaman selanjutnya