Jumat, 3 Mei 24

Dewa Hubal, Kaum Musyrik, dan Ahlul Kitab

Dewa Hubal, Kaum Musyrik, dan Ahlul Kitab
* Para Jemaah haji mengelilingi Kabah. (Sumber foto: kemenag.go.id)

Apakah Rasulullah serta merta menuduh mereka kafir? Tidak. Mereka ahlul kitab.

Apakah Nabi berburuk sangka bahwa mereka pasti menganut paham trinitas? Tidak. Mereka ahlul kitab.

Nabi Muhammad adalah manusia, tak mungkin ia bisa menebak isi hati manusia lain, kecuali atas petunjuk Allah SWT lewat Jibril AS. Hanya Allah yang bisa membaca isi hati setiap manusia. Karena itu, esok harinya bertanyalah Nabi apa pandangan delegasi Kristen Najran ini tentang Isa alias Yesus. Karena jawaban mereka tentang Isa diduga ada kebohongan, Rasulullah kemudian menantang mereka melakukan sumpah mubahalah, sumpah yang bisa mematikan salah satu pihak yang berbohong. Sejarah kemudian mencatat sumpah ini tak pernah terjadi karena delegasi Kristen Najran membatalkannya secara sepihak.

Namun demikian, cerita tentang delegasi Kristen Najran ini memberi pelajaran sangat berharga buat umat Islam di zaman sekarang bagaimana sebaiknya mereka menghadapi nonmuslim. Jika Rasulullah SAW yang sangat akrab dengan Jibril saja tidak mudah menuduh ahlulkitab dari Najran itu kafir sebelum diskusi dilakukan, sebelum sumpah digelar, mengapa sekarang tanpa diskusi tanpa tanya-jawab kita gampang sekali menuduh orang lain kafir?

Terlalu sering Allah mempertemukan saya dengan penganut Kristen dari banyak belahan dunia. Dari diskusi panjang dengan mereka saya tahu, banyak juga di antara mereka yang tak percaya Yesus anak Tuhan.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.