Minggu, 28 April 24

Denny JA Dorong Puisi Esai Sentuh Kampus dan Sekolah

Denny JA Dorong Puisi Esai Sentuh Kampus dan Sekolah
* Penggagas Puisi Esai Denny JA saat pidato di acara Festival Puisi Esai Jakarta. (Foto: Kapoy/obsessionnews.com)

Obsessionnews.com – Dalam Festival Puisi Esai Jakarta yang dibuka pada Senin,18 Desember 2023, Penggagas Puisi Esai Denny JA menegaskan bahwa puisi esai memiliki potensi besar untuk membentuk karakter, moral, dan budi pekerti di kalangan siswa dan mahasiswa.

Acara yang berlangsung di PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, ini menjadi panggung bagi penyair puisi esai dari ASEAN, termasuk Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Denny menyampaikan, puisi esai mampu menggabungkan fakta dan fiksi, merinci peristiwa sosial dengan riset dan catatan kaki, sambil diperkaya dengan unsur fiksi.

“Puisi esai adalah bentuk sastra yang dapat mengembangkan karakter siswa dan mahasiswa melalui cerita-cerita yang memadukan realitas dan imajinasi,” ujar Denny dalam pidatonya, Senin (18/12).

Festival Puisi Esai ini dihadiri oleh penyair puisi esai dari berbagai negara, termasuk Indonesia yang diwakili oleh para penyair dari Aceh hingga Papua. PDS HB Jassin penuh sesak oleh lebih dari 200 pengunjung, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap acara ini.

Denny JA juga menyoroti perkembangan teknologi, terutama penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri film. Ia mencatat aksi protes penulis di New York yang menentang penggunaan AI untuk menulis skenario film. Penulis mengungkapkan keprihatinan bahwa penggunaan AI sebagai editor dan supervisor dapat menggantikan peran penulis, yang dapat merugikan mereka secara finansial.

Sebagai ilustrasi, Denny JA menceritakan pengalamannya menggunakan AI untuk menulis puisi tentang keindahan alam Indonesia. Meskipun AI dapat menghasilkan puisi yang dinikmati, namun gagal ketika diminta untuk menulis puisi esai, menunjukkan bahwa pengarang manusia masih memiliki keunggulan dalam menyusun karya-karya kompleks.

Denny JA menyimpulkan bahwa era kecerdasan buatan telah tiba, tetapi penulis tetap diperlukan dalam sejarah. Meskipun teknologi dapat berkembang dan berubah, kehadiran penulis sebagai narator tetap krusial untuk menjawab kebutuhan manusia akan penjelasan, terutama dalam menghadapi perubahan zaman.

Selain itu, Denny JA membagikan pengalaman Finlandia sebagai negara dengan warga negara paling bahagia di dunia. Menurutnya, kurikulum pendidikan di Finlandia yang menggunakan sastra, seperti novel, cerpen, dan puisi, membantu membentuk karakter anak-anak dengan mengajarkan budi pekerti, moralitas, dan imajinasi.

Dengan gagasan bahwa sastra di sekolah adalah masa depan puisi esai, Denny JA berkomitmen untuk mendukung inisiatif Puisi Esai Goes to Campus dan Puisi Esai Goes to School. Ia berharap bahwa melalui penggabungan fakta dan fiksi dalam puisi esai, dapat diciptakan ruang pengabdian yang bermanfaat bagi generasi muda di kampus dan sekolah. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.