
Jakarta, obsessionnews.com – Anggota Komisi X DPR RI Debby Kurniawan mengapresiasi tim bulu tangkis putra Indonesia yang berhasil memboyong trofi Thomas Cup 2020. Ia menyebut prestasi ini menjadi kado Hari Sumpah Pemuda dan momentum kebangkitan bulu tangkis Indonesia.
Baca juga:
Selamat Datang Kembali ke Indonesia, Wahai Piala Thomas
Jokowi: Piala Thomas Akhirnya Kembali ke Indonesia Setelah Penantian 19 Tahun Lamanya

“Kita patut apresiasi perjuangan tim bulu tangkis putra Indonesia, sampai berhasil meraih juara di event Piala Thomas 2020,” ujar Debby di Jakarta dalam siaran pers, Senin (18/10/2021).
Di sisi lain politisi Partai Demokrat ini menyayangkan bendera Merah Putih tidak bisa berkibar dalam upacara penyerahan trofi, akibat sanksi oleh Badan Antidoping Dunia atau World Anti Doping Agency (WADA) kepada Indonesia.
“Ini (sanksi WADA) harus segera diselesaikan. Dan pemerintah harus memberikan perhatian, agar kita bisa menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga tingkat regional dan internasional,” terangnya.
“Sanksi WADA ini akan mempengaruhi nama baik Indonesia dalam bidang olahraga,” imbuhnya.
Baca juga:
Kemenpora Ucapkan Selamat pada Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Berhasil Bawa Pulang Piala Thomas
Taklukkan China, Indonesia Raih Juara Piala Thomas 2020
Lebih jauh politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, melihat sejarah perjalanan bulu tangkis di Tanah Air, Indonesia memiliki segudang prestasi. Trofi Uber Cup pernah di boyong ke Tanah Air tahun 1975, 1994 dan 1996. Sementara untuk trofi Thomas Cup Indonesia berhasil meraih 14 kali.
“Raihan prestasi (piala Thomas Cup 2020) kali ini telah mengobati dahaga kita selama 19 tahun. Kita berhasil memboyong trofi ini terakhir 2002 lalu,” kata legislator dari daerah pemilihan X Jawa Timur yang meliputi Lamongan dan Gresik ini.
Untuk itu iIa meminta agar pemerintah lebih serius memperhatikan cabang olahraga (cabor) bulu tangkis. Dengan memperbaiki sarana pelatihan dan pembinaan bagi para atlet. Selain itu, dibutuhkan pula anggaran yang cukup untuk melakukan pengembangan pencarian bibit-bibit atlet hingga ke daerah.
“Kita memiliki potensi prestasi di cabor bulu tangkis. Jadi pemerintah jangan menutup mata untuk terus memberikan perluasan pencarian bibit-bibit atlet sampai ke daerah,” tutur Debby. (red/arh)