Obsessionnews.com – Bermula dari sebuah taman kecil untuk tempat singgah para penumpang oplet dan tempat para pedagang pikulan yang ingin menjajakan dagangan dengan bermacam-macam bentuk dagangannya. Dari makanan, pakaian, sepatu, elektronik, barang-barang rumah tangga dan juga barang antik.
Pasar Taman Puring yang dahulu kondisinya tidak sebagus saat ini. Dahulu pasar ini atapnya masih terbuat dari terpal (tenda plastik), tempat dagangannya pun terbuat dari rak kayu (bale) dan kondisi lantainya pun masih tanah merah, belum di pelur ataupun di kramik
Namun, memasuki tahun 88-90an, pasar Taman Puring mulai mengalami perubahan. Yang dahulu tempat dagangan beratap terbuat dari terpal, kini sudah berubah seperti toko-tokonya yang berukuran 2 x 2 meter, bahan-bahan tokonya kebanyakan terbuat dari kayu, sekat-sekata tokonnya terbuat dari teriplek dan penutup tokonya pakai potongan papan yang berukuran lebar 30 cm dan panjang 2 meter.
Akan tetapi, masuk diawal tahun 90 an, merebak isu yang kurang sedap terdengar di telinga. Bahwa pasar Taman Puring menjadi pusat tadahan barang-barang hasil curian.
Selain itu, pasar Taman Puring pernah juga tiga kali terbakar. Yaitu, kebakaran pertama pada tahun 1995, saat itu bagian tengah pasar yang terbakar, lalu kebakaran yang ke dua terjadi pada tahun 2002 , kemudian kebakaran yang ketiga pada tahun 2005. Sehingga akibat kebakaran itu, para pedagang meminta Pemda setempat dan Gubernur DKI saat itu, Sutiyoso untuk membangun kembali pasar Taman Puring.
Setelah dibangun kembali, kini Taman Puring menjadi pasar modern yang tertata dengan rapi. Sekat-sekat yang dahulu terbuat menggunakan bahan kayu, sekarang terbuat dari Rolling Door dan lantai sudah memakai kramik.
Tetapi pasar Taman Puring sendiri bukan berbentuk Pasar Jaya, pasar ini murni pasar yang diperuntukan untuk pedagang kaki lima. Pasar ini di bina oleh Pemda DKI Jakarta. Namun untuk pengelola dipercayakan oleh pedagang
Meski bukan berbentuk Pasar Jaya, tentang kualitas barang di pasar Taman Puring tidak kalah dengan kualitas barang-barang di MAL. (Purnomo)
