Jumat, 26 April 24

Cegah Puso, DPRD Imbau Petani Jangan Tanam Padi

Cegah Puso, DPRD Imbau Petani Jangan Tanam Padi

Semarang, Obsessionnews – Pergantian musim hujan ke musim kemarau sering membawa dampak buruk kepada petani di Jawa Tengah. Salah satu efek buruk pergantian musim adalah keringnya sawah yang mengakibatkan Musim Tanam II mengalami puso (gagal panen). Padahal, mayoritas padi telah berusia 75-90 hari dan memasuki masa panen.

Anggota Komisi B DPRD Jateng, Achsin Ma’ruf menjelaskan, kegagalan panen tidak disebabkan keterbatasan mesin traktor dari pemerintah. Namun, telatnya bantuan berupa pembuatan sumur atau pompa air ditengarai menjadi polemik utama masalah pertanian di Jawa Tengah. Hal itu lantaran kebutuhan tanaman terhadap air menjadi sulit didapat saat musim kemarau tiba.

“Seharusnya pemerintah memberikan bantuan kepada petani. Dibuatkan air sumur atau pompa kan bisa sehingga tanaman tidak puso,” jelasnya, Senin (13/7/2015).

Menurutnya, ditahun ini realisasi target jumlah beras mencapai 12,6 juta ton atau naik 2 juta ton dari tahun 2014 yakni 10,6 juta. Selain itu, data BPS Jateng menyebutkan, produksi gabah kering giling (GKG) provinsi sempat menurun hingga 696.712 ton atau 6,73%.

Perbandingan antara 2014 dengan 2013 juga menurun jauh dan menyumbang angka penurunan terbesar secara nasional dibanding provinsi lain. Penurunan itu, lanjut Achsin oleh musim hujan yang menbuat produktivitas sekitar 44,54 ribu hektare sawah menurun sampai 0,33%.

Sebagai langkah preventif, pihaknya menghimbau kepada para petani agar tidak menanam padi terlebih dahulu pada musim kemarau. Ini disebabkan kemungkinan gagal panen sangat besar bila dipaksakan. Lebih lanjut ia mendorong Pemkot/Pemkab agar menyediakan kebutuhan petani yang lebih mendesak yaitu sumur air. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.