Jumat, 26 April 24

BUMN Mampu Tingkatkan Perekonomian Kerakyatan

BUMN Mampu Tingkatkan Perekonomian Kerakyatan
* Presiden Jokowi didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung melihat produk salah satu program Mekaar di Lapangan Cepoko, Kabupaten Magetan, Jawa Timur,  Jumat (1/2/2019) pagi. (Foto: Rahmat/Humas Setkab)

Jakarta, Obsessionnews.com – 20 Oktober 2018 pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla genap memasuki tahun keempat. Dalam perjalanannya sebagai pemimpin, Jokowi kerap membahas pentingnya pembangunan infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi semakin merata. Banyak capaian kinerja positif yang dilakukan Jokowi beserta jajarannya, seperti melalui perolehan laba yang menjadi wujud nyata dari peningkatan peran dan daya saing Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  sebagai pilar pembangunan ekonomi karena tercatat laba BUMN mengalami kenaikan yang signifikan.

 

Baca juga:

2019 Holding BUMN Infrastruktur dan Perumahan Segera Terealisasi

BUMN, Antara Cetak Laba dan Biaya Politik Penguasa

FSP Protes BIN Tuding 41 Masjid BUMN Terpapar Radikalisme

 

Meningkatkan perekonomian kerakyatan, menjadi keinginan terbesar bagi Jokowi maka dari itu keputusan pertama yang diambil, yakni memotong subsidi bahan bakar sekitar kurang lebih Rp300 triliun, hal itu dilakukan karena menginginkan sebagian dana tersebut ditujukan untuk memperkuat BUMN, infrastruktur, dan program meningkatkan competitiveness. Oleh karena itu, kinerja BUMN tetap potensial sebagai mesin pendulang keuntungan, hal itu terlihat dari sisi aset. Kementerian BUMN memaparkan pada 2014, 143 BUMN tercatat memiliki aset sebesar Rp 4.577 triliun, tetapi pada 2017 BUMN mencatatkan kenaikan yang signifikan menjadi Rp7.212 triliun. Sementara pada 2018 ini, pemerintah menargetkan aset BUMN menjadi Rp7.817 triliun.

Dalam hal ekuitas, seluruh BUMN pada 2014 masih berdiri di angka Rp1.089 triliun. Namun, pada 2017 mampu melesat hingga mencapai Rp2.387 triliun. Tahun di 2018 ini pemerintah menargetkan Rp2.563 triliun. Di pos pendapatan, seluruh BUMN pada 2017 mencatatkan Rp2.208 triliun. Sementara pada 2014 pendapatan masih di angka Rp1.955 triliun. Pada 2018, pemerintah menargetkan pendapatan naik menjadi Rp2.232 triliun.

Peningkatan pendapatan ini juga menjadi penopang laba BUMN yang pada 2017 sebesar Rp186 triliun, naik jika dibandingkan laba 2014 yang sebesar Rp148 triliun. Sementara target laba untuk 143 BUMN di 2018 sebesar Rp218 triliun. Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga membeberkan data bukti meningkatnya kontribusi BUMN untuk pembangunan dan APBN. Kontribusi tersebut terlihat dari terus meningkatnya belanja modal (capex) untuk pembangunan.

Selain itu, untuk belanja modalnya pada 2014 hanya mengantongi Rp223 triliun, sedangkan pada 2017 belanja modal tersebut meningkat menjadi Rp349 triliun yang terdiri dari Rp268 triliun untuk infrastruktur dan Rp81 triliun untuk non infrastruktur. Sementara pada 2018, pemerintah telah menetapkan belanja modal sebesar Rp563 triliun. Untuk kontribusi terhadap APBN, salah satunya BUMN menyumbang dari sisi pajak. Sedangkan, sumbangan pajak pada 2014 sebesar Rp178 triliun dan pada 2017 naik menjadi Rp211 triliun. Tahun 2018, BUMN ditargetkan mampu menyumbang pajak Rp 217 triliun.

Kepemimpinan Jokowi mampu menggairahkan semua lini, termasuk masalah ekonomi sehingga keempat BUMN tercatat berada di urutan 200 besar dalam daftar 2.000 perusahaan terbaik di dunia yang dirilis Forbes, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diperingkat 11, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk diperingkat 112, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di peringkat 157 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di peringkat 186. Hal itu membuktikan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara tetangga. Ya, pemerintah senantiasa berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dan layanan seluruh BUMN. Termasuk juga memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan. (Iqbal R)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.