Jakarta, Obsessionnews – Pada 16 Juni 2016 ini akan menjadi tanggal bersejarah di dunia, khususnya di bidang perbankan. Yakni BRIsat, satelit yang akan diluncurkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) disebut menyembuhkan luka lama satelit Palapa A1 di tahun 1976 yang telah hilang karena dijual.
Pakar telematika Roy Suryo mengungkapkan kehadiranBRIsat ini merupakan bentuk dukungan terhadap kedaulatan Indonesia.
Di era pemerintahan Soeharto Indonesia memiliki satelit Palapa A1, namun satelit itu dijual pada saat Megawati menjadi presiden.
“Kebanggaan di tahun 1976 saat Indonesia memiliki satelit Palapa hilang, karena dijual pada pemerintahan Megawati yang dilakukan oleh Laksamana Sukardi (Menteri BUMN). Saat itu ada kasus penjualan Indosat, yang di dalamnya ada Satelindo, sisindosat dan kabel laut, itu semua terjual. Itu kasus yang sangat besar dan Indonesia rugi triliunan rupiah,” kayanya kepada Obsessionnews.com, Rabu (15/6/2016).
Alumni UGM Yogyakarta tersebut menuturkan, saat ini Indonesia memang membutuhkan satelit. Mengingat ide mantan Presiden Soeharto ketika masih menjabat mendukung adanya satelit Palapa A1 yang merupakan suatu bentuk kemerdekaan di wilayah objek atmosfer tanah air. Jika Indonesia tidak memilikinya, atmosfer Indonesia akan dikuasai satelit-satelit asing.
“Dan kenapa saya bicara ini, sebab apa yang dibanggakan Pak Harto yang hilang semenjak pemerintahan Megawati akhirnya digantikan dengan adanya BRIsat, atau mengambil kembali slot yang dulu dipakai Palapa, Jadi artinya mengembalikan kedaulatan di satelit di objek atmosfer kita,” paparnya. (Aprilia Rahapit, @aprilia_rahapit)