Selasa, 7 Mei 24

Bentrok Massa Demo Pro Vs Anti Pemerintah, PM Sri Lanka Mundur

Bentrok Massa Demo Pro Vs Anti Pemerintah, PM Sri Lanka Mundur
* Mahinda Rajapaksa. (Indian Express)

Perdana Menteri (PM) Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri beberapa jam setelah terjadinya bentrokan antara demonstran pro dan anti-pemerintah di ibukota komersial Kolombo, Senin (9/5/2022).

Dalam sebuah pernyataan, kantor PM mengatakan politisi veteran berusia 76 tahun itu telah mengundurkan diri.

“Beberapa saat yang lalu, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa,” kata pernyataan itu, dikutip dari Reuters.

Dalam surat itu, PM Rajapaksa mengatakan dia berhenti untuk membantu membentuk pemerintah persatuan sementara.

“Banyak pemangku kepentingan telah menunjukkan solusi terbaik untuk krisis saat ini adalah pembentukan pemerintah semua partai sementara,” kata surat itu.

“Oleh karena itu, saya telah mengajukan pengunduran diri saya agar langkah selanjutnya dapat diambil sesuai dengan Konstitusi.”

Sri Lanka kini tengah berada dalam krisis ekonomi terburuk yang memicu protes oleh ribuan orang. Pengunjuk rasa di seluruh negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu menuntut agar Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakak laki-lakinya, PM Mahinda Rajapaksa, untuk mundur karena salah menangani ekonomi negara.

Konfrontasi awalnya dimulai dengan ratusan pendukung partai yang berkuasa berkumpul di luar kediaman resmi PM sebelum berbaris ke tempat protes anti-pemerintah di luar kantor kepresidenan.

Polisi telah membentuk barisan sebelumnya di jalan utama menuju lokasi tetapi tidak banyak berbuat untuk menghentikan pengunjuk rasa pro-pemerintah untuk maju, menurut seorang saksi mata.

Pendukung pro-pemerintah, beberapa dipersenjatai dengan jeruji besi, menyerang demonstran anti-pemerintah di desa tenda “Gota Go Gama” yang muncul bulan lalu dan menjadi titik fokus protes nasional.

Polisi menggunakan peluru gas air mata dan meriam air untuk membubarkan konfrontasi, bentrokan besar pertama antara pendukung pro-dan anti-pemerintah sejak protes dimulai pada akhir Maret.

Sedikitnya sembilan orang dibawa ke Rumah Sakit Nasional Kolombo untuk perawatan yang berkaitan dengan cedera atau menghirup gas air mata, kata seorang pejabat rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya.

Dipukul keras oleh pandemi, kenaikan harga minyak dan pemotongan pajak, Sri Lanka hanya memiliki US$ 50 juta cadangan asing yang dapat digunakan, menurut Menteri Keuangan Ali Sabry pekan lalu. (CNBCIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.