Jakarta, Obsessionnews.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menahan Ketua DPR Setya Novanto tersangka kasus e-KTP, yang diduga merencanakan korupsi proyek senilai Rp 5,9 triliun.
“Kami menilai sangat penting bagi KPK melakukan langkah hukum segera menahan Setya Novanto (SN),” ujar Peneliti Hukum ICW, Donal Fariz, di kantornya, Jalan Kalibata Timur IV D Nomor 6, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).
Bukan tanpa alasan mengapa ICW mendesak Novanto segera ditahan. Menurutnya, Novanto punya potensi untuk menghilangkan barang bukti dan mempengaruhi pihak-pihak tertentu terkait kasus yang dihadapi. Itu bisa terjadi kalau ruang gerak Novanto terlalu bebas.
Fakta itu kata dia bisa dilihat dari sidang kasus e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto, saksi mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraini mengaku pernah mendapatkan pesan dari Setya Novanto. Di mana Irman diminta Novanto agar mengaku tidak mengenalnya ketika diperiksa KPK.
Begitu juga dengan keterangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebut ada pertemuan bersama Setya Novanto. Pada pertemuan itu, Novanto meminta agar Ganjar tidak galak-galak. “Kami membuktikan ada upaya aktif Setya Novanto untuk bertemu dan berbicara dengan saksi-saksi yang dihadirkan oleh KPK,” kata Donal.
Jika penahanan terhadap Novanto tidak segera dilakukan, ICW khawatir yang bersangkutan akan mempengaruhi saksi-saksi yang lain. Penahanan terhadap Novanto juga dianggap sudah memenuhi syarat dan unsur yang sah oleh KPK.
“Tentu kalau tidak ada upaya hukum lanjutan seperti penahanan, upaya-upaya mendekati saksi, mengatur pihak-pihak itu bisa dilakukan oleh siapa pun. Baik itu Setya Novanto, kuasa hukum, atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam kasus ini,” ucap Donal. (Albar)
