Sabtu, 27 April 24

Aksi Simpatik Minta Pemilihan Ketua IKA Unpad Harus One Man One Vote

Aksi Simpatik Minta Pemilihan Ketua IKA Unpad Harus One Man One Vote

Jakarta, Obsessionnews.com – Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) di Hotel Banana Inn, Jalan Setiabudi, Bandung yang tengah berlangsung selama tiga hari, pada 11-13 September 2020.

Para peserta telah diberikan undangan dari Panitia Mubes bernomor 099/MUBES/IKA UNPAD/VII/2020, tertanggal 30 Juli 2020. Ada sekitar 17 Komisariat Fakultas dan 19 Komisariat Daerah yang direncanakan menghadiri Mubes.

Dari keterangan tertulis yang diterima obsessionnews.com, pada Sabtu (12/9/2020) diinformasikan, di lokasi penyelenggaraan Mubes, ada sejumlah alumni Unpad lintas angkatan tampak hadir. Alumni Unpad lintas angkatan tersebut menggelar Aksi Simpatik yang diberi tajuk Ikhtiar Mengawal Demokrasi dan Suara Alumni. Mereka membagi-bagikan selebaran berisi aspirasi untuk Mubes dengan tiga tuntutan.

Aji, selaku Koordinator lapangan (Korlap) aksi terlihat membagikan poster berisi isu tuntutan pada peserta aksi simpatik sambil mengatur peserta aksi untuk bersiap-siap.

“Di Aksi Simpatik ini kami membentangkan spanduk yang berisi tanda-tangan dukungan agar Mubes IKA Unpad menghasilkan keputusan tentang metode pemilihan ketua IKA Unpad secara one man one vote, bukan perwakilan,” kata Aji.

Sementara itu, salah satu peserta aksi, Asri Vidya Dewi dalam orasinya mengatakan, di Indonesia gagasan demokrasi diberi tempat dalam sumber segala sumber hukum negara yaitu Pancasila.

“Demokrasi yang Pancasilais tidak bermakna tirani mayoritas,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, demokrasi Indonesia sekarang adalah demokrasi yang mempertimbangkan dasar-dasar hukum atau aturan, hanya itu batasannya. Namun, yang sudah pasti, demokrasi dalam Pemilu Raya IKA Unpad memiliki pertimbangan dasar hukum berupa AD/ART IKA Unpad.

“Inilah basis persoalan utamanya, pelanggaran terhadap dasar hukum yang menjadi satu-satunya pedoman Pemilu Raya IKA Unpad. Namun, mengubah AD/ART untuk diberlakukan mendekati hari pemilihan juga merupakan tindakan culas dan penuh siasat,” lanjut Asri.

Peserta aksi juga membagikan setangkai bunga imitasi berwarna hitam sebagai simbol duka cita karena demokrasi dan suara alumni telah dikebiri.

“Syarat demokrasi adalah partisipasi langsung dari warga atau anggotanya. Pemilihan langsung adalah amanat AD/ART IKA Unpad. Bukan perwakilan. Kami tak sudi mewakilkan suara kami,” tutur Asri.

Di akhir Aksi Simpatik, peserta aksi membacakan tiga tuntutannya untuk Mubes IKA Unpad yaitu agar pemilihan ketua IKA Unpad harus dilaksanakan secara langsung dengan cara hadir langsung ke TPS atau melalui daring/online.

Kedua, Mubes harus menghasilkan keputusan one man one vote (satu orang, satu suara), bukan diwakilkan pada Komda dan Komfak.

Ketiga, jika keputusan Mubes tidak menghasilkan metode pemilihan langsung one man one vote (satu orang, satu suara), maka Mubes harus ditunda. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.