Jumat, 10 Mei 24

Ada Apa di Ruas Jalan Tol Cipularang?

Ada Apa di Ruas Jalan Tol Cipularang?
* Tol Cipularang (Foto: BPJT Kementerian PU)

Jakarta, Obsessionnews.comBelum juga hilang dari ingatan masyarakat Pulau Jawa soal kecelakaan beruntun di kilometer 90-an, yakni tragedi kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 91, Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat,  pada Senin (2/9/2019) yang mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia. Kini kejadian serupa terjadi di Km 91+500 dan Km 92+200 arah Jakarta di saat bersamaan, Selasa (10/9) sekitar pukul 14.00 WIB.

Untuk korban meninggal tragedi kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 91, Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Senin (2/9) sebanyak 9 orang. Sementara itu, kecelakaan di Km 91+500 dan Km 92+200 arah Jakarta di saat bersamaan, Selasa (10/9) belum diketahui apakah ada korban jiwa.

Sebenarnya ada apa di ruas jalan tol Cipularang? Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang terjadinya rentetan kecelakaan di tol Cipularang kilometer 90-an, obsessionnews.com akan mengulas sedikit soal jalan tol tersebut.

Jalan tol Cipularang KM 90-an sering disebut angker. Hal itu lantaran banyak terjadi kecelakaan di sekitaran ruas jalan tol tersebut. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang menyangkutpautkan kecelakaan di Tol Cipularang dengan hal-hal berbau klenik dan mitos-mitos.

Hal yang berbau mistis misalnya. Menurut penduduk setempat, baik sebelum dan sesudah Tol Cipularang dibangun, terdapat petilasan di Gunung Hejo tepatnya berada di KM 96+2 Tol Cipularang.

Tepatnya lagi di sebelah kiri arah tol Bandung menuju Jakarta. Petilasan itu berada di kawasan Gunung Hejo dan sering dikunjungi peziarah. Namun karena ada pihak yang ingkar janji untuk membuat jalur yang baik untuk menuju petilasan, maka jatuhlah korban-korban jiwa di KM 90-100.

Hal yang berbeda dikatakan oleh Manajer Servis Lalu Lintas Jasa Marga wilayah Purwakarta-Bandung-Cileunyi Aryanto. Dia mengakui keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang masih minim, kecelakan bukan diakibatkan oleh mitos-mitos yang disebutkan di atas.

“Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu lajur darurat di Jalan tol Cipularang, di kilometer 17 jalur B,” kata Aryanto saat konferensi pers pengungkapan kasus kecelakaan beruntun Tol Cipularang, di Mapolres Purwakarta, Rabu (4/9).

Ia menyatakan kalau keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang yang dibutuhkan lebih dari satu. Karena itu pihaknya sebagai pengelola berencana membangun lintasan darurat di pinggir jalan menurun arah Jakarta.

Lintasan darurat itu sendiri berfungsi untuk mengantisipasi kendaraan yang lepas kendali seperti rem blong saat melintasi jalan menurun.

Sebagai bentuk antisipasi, Aryanto mengaku pihaknya akan menambah rambu-rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan dan memasang spanduk imbauan pengguna jalan tol agar berhati-hati melewati lintasan menurun.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.