Jakarta, Obsessionnews – Dalam rangka Kegiatan Studi Pembangunan Nasional (SPN) Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) menghadirkan 230 Pemuda yang berasal dari 126 perwakilan OKP nasional dan 68 orang utusan OKP daerah, masing-masing 2 orang perdaerah. Hal ini disampaikan Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan Mandir Ahmad Syafii dalam laporannya di Hotel Paninsula, Jakarta Barat, Selasa malam (18/8/2015).
“KNPI (Komite Nasioanal Pemuda Indonesia), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) masing-masing dari provinsi 1 orang sehingga utusannya 2 per daerah, OKP di Jakarta, 150. Jawa Timur, Bali, Aceh, Sumatera Barat sekarang masih dalam perjalanan. Kecuali Kalimantan Timur tidak diundang kepengurusannya mengalami dualisem dan DIY, ketuanya tidak mengizinkan untuk hadir,” ungkapnya.
Menurut Mandir, bukan saja olah raga yang perlu dikuatkan namun pemuda harus diberi dukungan juga. Melalui Studi Pembangunan Nasional (SPN) dengan melibatkan pemuda, sebagai formulasi pembangunan nasional dalam penyusunan Rencana Pembangunan jangka Menegah (RPJM) 2015-2019 nanti.
Tujuan SPN sendiri pertama, agar pemuda mengkaji dan mengevaluasi konsep, arah dan strategi pembangunan nasional kepemudaan. Kedua, merumuskan konsep pembangunan nasional diberbagai bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pengembangan SDM, IPTEK, pertahanan dan keamanan.
Selain itu ketiga, melalui pertemuan kurang lebih tiga hari diharapkan pemuda dapat melahirkan konsep alternatif dalam menyusun konsep pembangunan nasional. Ke-empat, pelibatan pemuda sebagai subyek pembangunan tidak hanya sekedar Obyek pembangunan. Tujuan ke-lima, dalam pelibatan partisipasi pemuda agar pemuda nasional maupun daerah lebih berperan aktif dalam merumusan perencanaan Pembangunan Nasional Kepemudaan.
Ditekankan juga pemuda dapat meningkatkan daya saing melalui pembangunan mental dengan Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang disektor maritim dan kelautan.
Kegiatan SPN diharapakan pemuda mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis kuat, berkualitas, agar mengurangi ketimpangan antar wilayah. Bukan saja itu harapannya, tapi pemuda juga perlu memulihkan kerusakan lingkungan, untuk memajukan kehidupan masyarakat. (Asma)
