Sabtu, 27 April 24

#2019GantiPresiden, Bentuk Kreativitas Partai Oposisi

#2019GantiPresiden, Bentuk Kreativitas Partai Oposisi
* Kaos #2019GantiPresiden. (Sumber foto: jawapos.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, turut menanggapi terkait tagar #2019GantiPresiden yang viral. Menurut  Ujang, tagar itu hal yang wajar di negara demokrasi.

“Di negara demokrasi seperti Indonesia, membuat kaos #2019GantiPresiden tidak dilarang,” ujarnya saat dihubungi Obsessionnews.com, Selasa (10/4/2018).

Selain itu, ia juga mengatakan hal tersebut merupakan sebuah bentuk kreativitas dari partai oposisi untuk mengampanyekan untuk mengganti presiden di tahun 2019. Mengganti presiden melalui Pilpres 2019 bukan sesuatu yang haram dan bukan tindakan kriminal. Namun jika ingin mengganti Presiden tentu partai oposisi harus bisa mengalahkan Jokowi yang akan maju lagi di Pilpres 2019 nanti.

“Mengganti Presiden melalui Pilpres adalah cara elegan dan terbaik karena sesuai konstitusi. Namun semuanya dikembalikan pada kehendak rakyat Indonesia sebagai pemilik kedaulatan. Rakyatlah yang akan menentukan apakah presiden diganti atau tidak di 2019 nanti,” ungkapnya.

“Jika nanti Jokowi kalah, berarti rakyat menghendaki penggantian tersebut. Dan jika Jokowi menang artinya rakyat masih menghendaki Jokowi menjadi Presiden,” tambahnya.

Sebagai informasi tagar #2019GantiPresiden kini menjadi perbincangan, lantaran hastag itu tidak hanya tersebar melalui media sosial saja, melainkan tersebar di dunia nyata dengan penjualan aneka gimmick seperti kaos dan mug. (Bal)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.