Sabtu, 27 April 24

2019, Presiden RI Ditentukan oleh Jusuf Kalla

2019, Presiden RI Ditentukan oleh Jusuf Kalla

Oleh: Dahlan Watihellu,  Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Persaingan Tidak Sehat (AMPAS)

Pemilihan Presiden RI di tahun 2019 tentu akan menjadi pertarungan hebat antar calon presiden. Hingga saat ini, dinamika politik nasional menunjukan masih hanya dua nama calon Presiden yang kerab diperbincangkan yaitu Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Jika saatnya itu benar, berarti pertarungan klasik itu akan terulang kembali. Berbicara tentang kekuatan politik Joko Widodo atau Prabowo Subianto di Pilpres 2019, saat ini sejumlah lembaga survey politik tengah gencar merilis hal survey mereka. Dimana, lembaga-lembaga survey ini menetapkan Joko Widodo masih berpeluang mengalahkan Prabowo Subianto di Pilpres 2019 nanti.

Benar atau tidak, indepanden atau tidak, yang pasti itulah hasil dari survey yang dirilis oleh sejumlah lembaga survey politik. Akan tetapi, ada satu hal menarik dari Pilpres 2019 ini yang hampir tidak terbaca oleh para pelaku politik atau masyarakat umum. Jika Pilpres 2019 hanya Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang akan bertarung atau ditambah lagi dengan satu calon presiden lain, maka yang menang pada pertarungan ini ialah calon Presiden yang didukung oleh Wakil Presiden saat ini, Jusuf Kalla.

Kenapa demikian ? Padahal dalam hasil survey yang dirilis oleh lembaga survey politik nyaris tidak ada nama Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Perlu diketahui, kekuatan politik Wakil Presiden, Jusuf Kalla sangat menentukan nasib dari para calon Presiden pada Pilpres 2019. Jusuf Kalla atau JK merupakan salah satu tokoh Politik senior berasal luar pulau Jawa yang sampai hari ini masih di dengar oleh masyarakat di luar pulau Jawa. Perlu diketahui hanya Jusuf Kalla yang menjadi figur representasi politik masyarakat luar pulau Jawa, bukan ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh, bukan Gubernur NTB, Tuan Guru Barang, bukan juga ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang atau tokoh politik lain yang berasal dari luar pulau Jawa.

Perlu diyakini bahwa calon Presiden di 2019 tidak lain berasal dari tanah Jawa. Tidak mungkin calon Presiden berasal dari daerah luar Jawa kecuali calon wakil presiden. Hal ini bukan karena dibatasi undang-undang, namun sudah menjadi kesadaran politik masyarakat luar pulau Jawa. Sebab, lebih dari setengah pemilih di Indonesia berasal dari Pulau Jawa. Dengan indikator inilah, jika dua atau tiga calon Presiden yang bertarung otomatis suara pemilih masyarakat pulau Jawa akan terbagi menjadi dua atau tiga bagian sesuai dengan jumlah calon Presiden.

Lebih lanjut, selain tokoh politik senior yang merupakan representasi masyarakat luar Pulau Jawa, Jusuf Kalla juga mempuanyai “kekuatan” lain yaitu ia adalah tokoh umat Islam Indonesia, ketua Dewan Mesjid Indonesia yang membawahi Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama serta sejumlah kekuatan lain yang bisa ia kerahkan untuk menentukan siapa yang bakal menjadi presiden RI di 2019 nanti. Jadi, posisi Jusuf Kalla dalam kontestasi Pilpres 2019 ini ialah sebagai figur penentu kemenangan. (***)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.