Jumat, 26 April 24

Pertahankan Status Quo Yerussalem

Pertahankan Status Quo Yerussalem
* Ketua Komisi  I DPR RI  Abdul Kharis Almasyhari. (Foto: Dok pribadi)

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Komisi  I DPR RI  Abdul Kharis Almasyhari terus berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terkait  Amerika Serikat (AS) yang sekarang baru dalam tahap rencana mempertimbangkan untuk mengakui Yerusalem/A l Aqsha sebagai Ibukota Israel.

“Saran saya opsi ini sebaiknya ditutup rapat rapat oleh AS, sebab hanya akan melahirkan konflik sangat besar skala dunia yang akan merugikan semua pihak,” kata  Kharis dalam keterangan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Rabu (6/12/2017).

Menurut Kharis, apabila ini benar terjadi maka akan menjadi kemunduran luar biasa bagi upaya kemerdekaan Palestina.

“Indonesia dalam prinsipnya sebagaimana Bung Karno pernah sampaikan, kita akan terus berdiri menentang penjajahan Israel sampai berdirinya negara Palestina yang merdeka berdaulat penuh dan mampu dimiliki rakyatnyal” tegas  anggota DPR asal Solo ini.

Kharis mengingatkan perkembangan ini jelas juga bertentangan dengan kesepakatan internasional, resolusi PBB dan fakta sejarah.

“Langkah seperti itu akan merusak semua upaya perdamaian dan memicu ketegangan dan konflik baru. Indonesia harus berkomunikasi dengan pemerintah AS untuk menghindari kesalahan ini dan menghormati semua resolusi yang dicapai,” tandasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini juga meminta agar pemerintahan Jokowi memberikan masukan kepada AS agar  tetap mempertahankan status quo Yerusalem dan Haram al-Sharif sebagai milik bersama secara internasional. Hal ini sangat penting bagi semua pihak untuk keberlangsungan perdamaian bagi anak segala bangsa.

“Presiden Jokowi dapat memanfaatkan kedekatannya dengan banyak pemimpin dunia. Segera melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Mahmud Abbas dan pemimpin negara lainnya. Menegaskan pentingnya pembentukan sebuah negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan pelestarian status Yerusalem dan Haram al-Sharif untuk perdamaian dan keamanan,” kata Kharis. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.