Jumat, 26 April 24

Mahasiswa Unsoed Kendalikan Hama Hidroponik Paprika

Mahasiswa Unsoed Kendalikan Hama Hidroponik Paprika

Mahasiswa Unsoed gunakan susu skim untuk kendalikan hama pada hidroponik Paprika

Paprika merupakan salah satu komoditas sayuran buah yang bernilai komersial tinggi. Selain sulit diproduksi di dataran medium dan rendah, hama dan penyakit yang dapat mengakibatkan menurunnya produksi bahkan gagal panen pun cukup banyak. Salah satunya adalah hama thrips yang mampu menyebabkan penurunan hasil paprika yang termasuk cabai-cabaian hingga 70%, bahkan dapat berakibat gagal panen.

Menyikapi permasalahan ini, tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokertto JawaTengah, yaitu: Rizal Andina Wiansah (Teknik Pertanian Fakultas Pertanian), Rizka Ayuningtyas (Fakultas Peternakan), Amellia Ayu Febriani (Jurusan Fisika Fakultas MIPA) bersama Dyah Susanti SP MP (Dosen Fakultas Pertanian Unsoed) sebagai dosen pendamping mencoba melakukan penelitian pengaruh susu skim sebagai pestisida alami dalam budidaya hidroponik irigasi tetes.

Penelitian ini dilakukan di screenhouse Experimental Farm (Exfarm) Fakultas Pertanian Unsoed, Purwokerto. Pemilihan susu skim sebagai pestisida alami, didasari oleh pentingnya menjaga keamanan pangan paprika yang dihasilkan agar tidak mengandung residu pestisida kimia seperti paprika yang diproduksi petani pada umumnya.

Pestisida merupakan racun yang digunakan untuk membunuh organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak bahkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Susu skim digunakan dalam penelitian ini sebagai pestisida alami untuk mengendalikan populasi penyakit/hama.

Penggunaan susu skim, menurut Amel yang juga mahasiswa Fakultas MIPA Unsoed dapat menghambat populasi hama thrips karena ukuran partikelnya yang sangat kecil sehingga mampu menutup jalan masuk hama untuk melakukan penetrasi pada permukaan atas maupun bawah daun, sehingga tidak mampu menyebabkan gangguan pada fungsi daun tanaman sebagai tempat fotosintesis.

Kandungan gizi susu skim juga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan paprika sehingga hasilnya meningkat.

Penelitian ini merupakan bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang difasilitasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada skim PKM-PE. Mengungguli ribuan proposal yang masuk, penelitian ini lolos seleksi tingkat nasional untuk didanai.

Pembuatan instalasi penelitian hingga pemanenan diperkirakan membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 (lima) bulan. Saat ini tanaman paprika mulai memasuki tahap pemasakan buah.

Rizal yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Unsoed menyebutkan bahwa hidroponik irigasi tetes dipilih sebagai sistem budidaya paprika pada penelitian ini, dimaksudkan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan khususnya terkait kebutuhan air, unsur hara, cahaya serta suhu bagi produksi paprika yang biasanya tumbuh optimal jika ditanam di dataran tinggi yang sejuk.

Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Paprika sangat cocok dibudidayakan secara hidroponik irigasi tetes karena hidroponik irigasi tetes bekerja mengalirkan nutrisi dengan menggunakan selang irigasi serta menggunakan dripper dan sudah diatur untuk mengalirkan nutrisi ke akar tanaman sehingga tanaman optimal dalam penyerapan nutrisi.

Teknik ini terbukti mampu mendukung pertumbuhan dan produksi paprika di Purwokerto dengan ketinggian tempat 110m dpl.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman paprika yaitu dilihat dari tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan buah tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia. Sehingga penggunaan susu skim ini dapat menggantikan peran pestisida kimia.

Rizka sebagai ketua tim yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Peternakan Unsoed berharap penelitian pemanfaatan susu skim sebagai pestisida alami ini sukses, sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi pertanian Indonesia. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.