Wamenag Resmikan Kampung Zakat di Papua

Wamenag Resmikan Kampung Zakat di Papua

Jayapura, Obsessionnews.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi meresmikan Kampung Zakat di Distrik Muaratami, Jayapura, Papua, Sabtu (7/11/2020). Kampung Zakat menjadi bagian dari Program Percontohan (Proper) Daerah Binaan.

Selain Kampung Zakat, Proper Daerah Binaan juga berupa program wakaf produktif, pemberian bantuan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan majelis taklim, renovasi sarana ibadah, pemberdayaan penyuluh agama, pembinaan imam dan remaja masjid, serta bantuan perlengkapan salat, Alquran, hingga sembako.

Program ini sudah berjalan sejak 2018. Total ada tujuh Proper Daerah Binaan yang telah diresmikan. Selain di Papua, sebelumnya diresmikan proper daerah binaan di Kabupaten Sambas (Kalbar), Kabupaten Bekasi (Jabar), Kabupaten Indragiri Hilir (Riau), Kabupaten Donggala (Sulteng), Kabupaten Aceh Singkil (NAD), dan Kutai Kartanegara (Kaltim).

“Proper hadir untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di Papua,” tegas Wamenag.

Halaman selanjutnya

Dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas Kementerian Agama (Kemenag), Sabtu, Zainut mengemukakan, sebagai bagian dari Proper Daerah Binaan keberadaan Program Kampung Zakat di Papua bertujuan membangun masyarakat yang mandiri melalui pemberdayaan masyarakat berbasis dana zakat, infak, dan sedekah  (ZIS). Kemandirian itu diharapkan terbangun, baik secara ekonomi, pendidikan agama dan keagamaan, maupun kesehatan dan sosial kemasyarakatan.

“Proper Daerah Binaan, termasuk di dalamnya Kampung Zakat ini didesain untuk kurun tiga tahun, mulai dari perintisan, pelaksanaan, dan kemandirian. Tiga tahun dari mulai dicanangkan, harus terbangun kemandirian masyarakat,” pesannya.

Ia menambahkan, program ini bertujuan memberdayakan potensi ekonomi umat dan ikut mengentaskan kemiskinan sekaligus menjaga dan memelihara esensi ajaran agama yang hakikatnya peduli pada sesama.

Halaman selanjutnya

Selain terkait pemberdayaan ekonomi, kata Zainut, Proper Daerah Binaan juga diarahkan untuk memperkuat moderasi beragama dan melestarikan tradisi keagamaan yang ramah budaya lokal. Ke depan program ini diharapkan tidak hanya dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, tetapi juga oleh  Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Pusbimdik Konghucu.

Selain Proper Daerah Binaan, ujarnya, Kemenag sebelumnya juga telah mencanangkan Program Kita Cinta Papua. Kedua program ini merupakan bentuk afirmasi pemerintah terhadap anak-anak Papua agar lebih ditingkatkan prestasinya,  sumber daya manusianya, agar pemahaman keagamaannya.

“Program ini juga memberikan dukungan peningkatan sarana prasarana ibadah. Termasuk membangun jembatan kesetiakawanan antara Papua dengan Aceh agar dari Sabang sampai Merauke terjalin rangkaian jembatan persaudaraan yang cinta damai,” tuturnya.

Halaman selanjutnya

Sesuai namanya Zainut berpesan agar program percontohan ini harus bisa menjadi contoh yang bisa dikembangkan di daerah lainnya. Dampak dari program ini juga harus  dirasakan masyarakat.

“Saya berharap pemda memberi dukungan aktif agar program ini berjalan dan berkelanjutan, minimal dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, sehingga manfaat Proper ini berkesinambungan dan semakin banyak yang merasakan,” harapnya. (arh)