Kamis, 25 April 24

Wamenag Ajak Pramuka Perluas Medan Gerakan di Media Sosial

Wamenag Ajak Pramuka Perluas Medan Gerakan di Media Sosial
* Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) tahun 2021 di UIN Raden Fatah Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (13/11/2021). (Humas Kemenag)

Palembang, obsessionnews.com –  Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengajak pramuka mahasiswa perluas medan gerakan di media sosial. Ajakan ini disampaikan Wamenag saat menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) tahun 2021 di UIN Raden Fatah Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (13/11/2021).

 

Baca juga:

Pertama Kali Gelar Munas, PTKIN Bahas Pengembangan Pramuka

Airin Dorong Pramuka Turut Andil dalam Penanganan Covid-19

 

“Untuk menyentuh generasi milenial, gerakan Pramuka harus bisa memanfaatkan konten-konten digital, untuk menarik minat mereka,” pesan Wamenag.

“Pramuka harus perluas medan gerakan di media sosial untuk ikut membentuk generasi milenial yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang kuat,” sambungnya.

 

 

Dikutip dari siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Minggu (14/11), dalam kesempatan tersebut Wamenag menuturkan, medan gerakan di media sosial saat ini sangat strategis. Sebab Indonesia menjadi salah satu dari empat negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, yaitu mencapai 202,6 juta pengguna internet, dengan komposisi 51% perempuan dan 49% laki-laki. Dari sebaran umur, sebanyak 49% pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun (millenial), dan 33,8% berusia 26-35 tahun.

“Sebanyak 170 juta di antaranya adalah pengguna aktif dan militan di media sosial. Hal ini menjadi potensi yang dapat diarahkan menuju hal-hal yang baik dan produktif,” tegasnya.

Baik dalam gerakan di dunia nyata maupun maya, lanjut Wamaneg, aktivis gerakan pramuka PTK bisa menjadi duta moderasi beragama. Yaitu generasi yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan kita dalam beragama. Menurut Wamenag, wawasan moderasi beragama, kultur dan nilai agama yang moderat, yang dipelajari di kampus, harus disebarkan kepada setiap lapisan masyarakat. Langgam dan model pendidikan ala Gerakan Pramuka, dengan sistem among, menyenangkan, dan penuh dengan nuansa rekreatif, bisa berkontribusi besar untuk mendesiminasikan moderasi beragama.

 

 

“Gerakan Pramuka juga bisa menjadi sarana strategis untuk melakukan tabayun, chek and richek pelbagai pemahaman yang jauh dari nilai-nilai inklusifitas,” pesannya.

Wamenag berharap PWN PTK mampu melahirkan mahasiswa yang unggul, cerdas, dan berkarakter serta peka terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang.

“Jadilah kalian orang yang the best (yang terbaik) dalam mendesiminasikan moderasi beragama dan nilai-nilai karakter bangsa. Kalau belum bisa, jadilah the first (yang pertama) atau setidaknya menjadi the difference (yang berbeda), dalam melakoni dan mengisi ruang-ruang pembangunan dan dedikasi untuk NKRI,” harap Wamenag.

“Selamat memandu, kembali menghadapi tantangan baru untuk Indonesia yang lebih baik,” tutupnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.