Jumat, 26 April 24

Ulama Garda Terdepan Pertahankan Pancasila dan Lawan Komunisme

Ulama Garda Terdepan Pertahankan Pancasila dan Lawan Komunisme
* Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri saat menjadi keynote speech dalam webinar bertajuk “Peran Ulama Dalam Membela dan Mempertahankan Pancasila”, Jumat (8/10/2021). (Foto: Humas DPP PKS)

Jakarta, obsessionnews.com – Peran ulama tidak hanya hadir dalam membidani lahirnya Pancasila, ulama juga ikut berjuang mempertahankan Pancasila melawan penjajah Kolonial.

Baca juga:

Komunis dan Atheis Punya Persamaan Ridha dengan Keyakinan ‘Tanpa Tuhan’

Aqidah dan Tauhid adalah Benteng Hadang Komunisme dan Atheis

Hal itu dikemukakan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri saat menjadi keynote speech dalam webinar bertajuk “Peran Ulama Dalam Membela dan Mempertahankan Pancasila”, Jumat (8/10/2021).

Webinar itu diselenggarakan Bidang Pembinaan Pembangunan Keumatan dan Dakwah PKS.

Menurut Salim, para ulama tidak hanya membidani lahirnya Pancasila. Sejarah telah mencatat para ulama berada di garda terdepan saat mempertahankan Pancasila.

“ Hadharatus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan  “Resolusi Jihad” tanggal 22 Oktober 1945. Fatwa jihad tersebut berisi penolakan kembalinya kekuasaan kolonial dan mengakui kekuasaan Republik Indonesia yang baru merdeka sesuai dengan hukum Islam,” tuturnya.

Ia menjelaskan, fatwa resolusi jhad yang dikeluarkan Hasyim Asyari berhasil membangkitkan semangat para pemuda di seluruh Indonesia, sehingga terjadi peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya.

“Seruan wajibnya membela negara dari ulama tersebut akhirnya membakar semangat para pemuda Indonesia sehingga meledakkan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Perjuangan para santri dalam mempertahankan NKRI dan Pancasila ini akhirnya dicatat sebagai hari Pahlawan,” ujar Salim.

Tidak hanya dalam membela ideologi Pancasila, lanjutnya, para ulama juga berada di garda terdepan dalam melawan paham komunisme yang sempat tumbuh subur di Indonesia.

“Sejarah juga mencatat, bahwa para ulama berada di garis terdepan saat ada upaya kudeta yang dilakukan oleh PKI. Para ulama tampil terdepan melawan upaya penggantian Pancasila menjadi Komunisme saat itu,” tandasnya.

Ia menerangkan, perlawanan terhadap PKI ini dilakukan d iberbagai pesantren di Jawa, mulai dari Pesantren Gontor, Pesantren Takeran, sampai dengan Pesantren Tegal Rejo.

Ia menegaskan, peran ulama dalam melahirkan dan menjaga ideologi Pancasila sudah tidak perlu diragukan. Oleh karena itu sangat tidak tepat jika ada anggapan umat Islam tidak setuju dengan keberadaan Pancasila di Indonesia.

“Oleh karenanya tidak perlu diragukan lagi bahwa para ulama kita telah turut serta dalam kelahiran Pancasila, dan juga menjaga eksistensi Pancasila. Sehingga sangat tidak tepat jika kemudian umat Islam dianggap tidak sependapat dengan keberadaan Pancasila, atau bahwa dikatakan melawan Pancasila,” pungkasnya. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.