Padang, Obsessionnews – Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan signifikan. Hingga pertengahan Oktober 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM dan PPT) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat realisasi
PMS sebesar 40,4 juta USD dan PMDN sebesar Rp1,3 triliiun.
Kepala BKPM dan PPT Sumbar Masrul Zein mengatakan, laporan bulan Juni hingga Agustus 2015 kemarin, BKPM mencatat PMA masih diangka 20,4 juta USD. Sementara PMDN diangka Rp961 miliar.
“Investasi di Sumbar memang terjadi peningkatan. Itu tidak lepas dari kemudahan-kemudahan kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumbar. Baik itu dari segi peningkatan pelayanan dan mempermudah perizinan. Untuk mengirim izin prinsip kalau surat-suratnya lengkap dalam 3 jam siap,” kata Masrul Zein saat ditemui di kantornya Selasa (20/10).
Peningkatan investasi di Sumbar sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui program paket kebijakan ekonomi jilid II yang menekankan kepada kemduhan investasi dan perizinan.
Masrul Zen mengatakan, salah satu perusahaan dari Korea akan melakukan investasi dalam bidang pengolahan limbah sawit untuk dijadikan energi listrik dengan daya hingga 3 MW. Perusahaan dimaksud menawarkan mesin yang dapat merubah limbah menjadi energi listrik dengan nilai investasi 6 juta USD.
Selain itu PT. Hytai Energy mengajukan izin dukungan untuk melakukan survey panas bumi di Bukit Killi, Gunung Talang. Perusahaan itu sebelumnya telah melakukan investasi yang cukup besar pada bidang yang sama.
“Selain Hytai, kita juga punya PT. Supreme yang saat ini tengah melakukan eksplorasi panas bumi di Solok Selatan. Dari informasi terakhir sudah mencapai 80 MW. Hanya saja belum bisa disalurkan karena belum ada transmisi,” ujar Masrul. (Musthafa Ritonga)
