Sabtu, 18 Mei 24

The Untold Story Sang Menteri

The Untold Story Sang Menteri
* Menteri Sekretaris Negara RI saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Pindah ke SMA, sekolahnya lebih jauh lagi. Letaknya 40 km dari rumah. Tepatnya di Kabupaten Bojonegoro.

“Saya di titipin ke temannya bapak saya,” tukasnya. Ia harus mengurus sendiri keperluan untuk SMA karena sang ayah sedang sibuk lantaran saat itu tengah mencalonkan diri sebagai Kepala Desa. “Bapak lagi sibuk, jadi ya sudah kita nyari sekolah sendiri, daftar sendiri, diterima masuk SMA jurusan IPA,” ujar Pratikno yang selain suka pelajaran matematika juga fisika.

Lulus SMA, Pratikno punya kisah menarik. Ceritanya, ketika akan memutuskan untuk kuliah dimana dan di fakultas apa, ia teringat akan kesuksesan salah seorang sepupu ibunya yang menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro.

“Saya biasa panggil Paklek Hartati, jadi Sekda Bojonegoro. Imajinasi saya waktu SMA jadi Sekda itu enak. Rumahnya bagus, terasnya keramik. Mengkilap,” kenangnya.

Setiap kali lewat depan rumahnya ia selalu berdecak kagum. Dari situlah keinginannya semakin kuat untuk menjadi Sekda. Untuk itu, sesuai saran ayahnya juga, ia harus masuk fakultas sosial politik. Tapi sang ibu yang selama ini tekun menjadi guru, ingin anaknya menjadi pengajar dan kuliah di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKP).

“Jadi ini ada persaingan antara bapak dan ibu, kalo bapak saya ingin saya masuk pemerintah, ibu saya ingin saya jadi guru. Tapi gara-gara ada saudara jauh yang jadi Sekda yang saya sering lewat depan rumahnya, lihat terasnya mengkilap itu yang membuat saya berpikir, menjadi Sekda itu bisa punya teras yang mengkilap yang keliatan dari jalan. Nah cita-cita itu ya itu,” terangnya.

Akhirnya, meski sempat kuliah di Fakultas Hukum, Pratikno akhirnya menambatkan pilihannya di Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM, Yogyakarta hingga mendapatkan S1. Di masa perkuliahan itulah Pratikno kembali menmpa diri. Sampai kemudian ia mendapatkan predikat ‘siswa teladan’ dengan IP tertinggi.

“Saya dapat hadiah studi lapangan ke Cilacap dan melakukan riset di Kampung Laut, antara Cilacap dan Nusa Kambangan. Dulu masih di tengah laut, sekarang sudah menyatu dengan daratan pasca gunung Galunggung. Di Kampung Laut itulah saya mulai tertarik riset. Itu yang mengubah hidup saya, yang tadinya cita-cita jadi Sekda, mulai goyang. Cukup menarik juga ternyata jadi peneliti, jadi akademisi,” ucapnya.

Suami dari Dra. Ec. Siti Faridah ini kemudian bergabung sebagai pengajar di UGM sejak tahun 1986, setahun setelah ia mendapatkan gelar sarjananya. Tahun 2003, ia ditunjuk sebagai direktur Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah sekaligus Wakil Dekan bidang Akademik FISIP UGM sejak tahun hingga tahun 2004.

Tapi ada cerita miris juga dalam perjalanannya menjadi dosen dimana pada suatu ketika ia harus menjual motor kesayangannya untuk kursus bahasa Inggris dan mengambil S2 di Department of Development Administration University of Birmingham. Maklum, karena sudah bekerja sebagai dosen, tabu rasanya minta uang lagi kepada orang tua. Untungnya lagi, ia masih ada sedikit tambahan uang dari hasil menulisnya sebagai kolumnis di harian Jawa Pos.

Aktivitasnya sebagai akademisi itu pulalah yang kemudian mengantarkan Pratikno ditunjuk menjadi moderator debat capres tahun 2009 dan diangkat sebagai tim seleksi anggota KPU dan Bawaslu. Kesuksesan kembali mengantarkan peraih S3 di Department of Asian Studies, Flinders University of South Australia ini ketika civitas akademika UGM menabalkan sebagai Rektor UGM pada Maret 2012. Sebelum pemilihannya sebagai rektor, ia dinobatkan menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada tahun 2010. (Naskah: Sahrudi/Men’s Obsession)

Kisah hidup Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno secara lengkap dapat dibaca di Men’s Obsession Edisi April 2016.

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.