Rabu, 24 April 24

Terbesar di Indonesia, PLTU Jawa 7 Berteknologi USC

Terbesar di Indonesia, PLTU Jawa 7 Berteknologi USC
* Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7. (Foto: Kementerian ESDM)

Jakarta, Obsessionnews.com – Dalam waktu kurang dari satu tahun pasokan listrik untuk Jawa-Bali akan mendapatkan tambahan daya sebesar 2 x 1.000 MW melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7. Sebelum proyek ini dapat beroperasi, telah dilakukan peresmian operasi perdana terminal batu bara PLTU Jawa 7 di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten, Jumat (5/7/2018).

 

Baca juga:

PLTA Rajamandala Siap Pasok Listrik ke Sistem Jawa-Bali

PLTU Adipala Perkuat Sistem Kelistrikan Jawa-Bali

PLN ‘Rajin Sekali’ Matikan Listrik

 

PLTU Jawa 7 akan menjadi PLTU batu bara terbesar dan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC). Teknologi USC dapat meningkatkan efisiensi pembangkit 15% lebih tinggi dibandingkan non USC, sehingga menurunkan biaya bahan bakar per kWh.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menjelaskan, pemerintah terus mendorong percepatan 35.000 MW dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya di PLTU Jawa 7.

“Jawa Bali kita tahu pertumbuhan ekonominya cukup pesat. Dengan adanya tambahan pasokan listrik dari PLTU Jawa 7 nantinya, pasokan industri akan lebih terjamin, masyarakat lebih produktif dan sektor ekonomi kreatif juga semakin berkembang,” tutur Agung seperti dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulisnya, Minggu (7/7).

Sementara itu dalam keterangan pers PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengungkapkan, proyek tersebut direncanakan akan beroperasi resmi secara komersial untuk mendukung pasokan sistem Jawa-Bali pada Oktober 2019 untuk unit 1 dan April 2020 untuk unit 2.

Kelebihan lain dari PLTU Jawa 7 yaitu dalam operasinya menggunakan SWFGD (Sea Water Fuel Gas Desulfurization). Sistem ini sangat ramah lingkungan karena penyaluran batu bara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang 4 km, sehingga tidak ada batu bara yang tercecer hingga coal yard.

Proyek ini memakai bahan bakar batu bara low rank yang memiliki nilai kalor 4.000 hingga 4.600 kCal/kg. Dengan kebutuhan batubara untuk menjalankan PLTU Jawa 7 sekitar 7 juta ton per tahun bila sudah beroperasi 2 unit.

Setelah rampung, daya pembangkit akan disalurkan untuk memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan Suralaya-Balaraja 500 kV. Hingga saat ini progres pembangunan pembangkit unit 1 mencapai 99,08% per Mei 2019. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.