Bandung, Obsessionnews.com – Penerapan tax amnesti atau amnesti pajak di Jawa Barat (Jabar) melebihi target, dari Rp1 triliun, kini mencapai Rp4 triliun.
Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Ditjen Pajak Jabar 1, Yoyok Satiotomo, saat menerima CEO Kagum Group Henry Husada yang menyampaikan program amnesti Pajak yang juga CEO Kagum Group Henry Husada di kantor Kanwil DJP Jabar 1 Jl. Asia Afrika Bandung, Rabu (28/9/2016).
Yoyok di hadapan Henry dan kedua puteri Henry, Rena dan Resti, mengungkapkan sampai periode September ini target sudah jauh terlampaui, sehingga kesadaran masyarakat dinilainya sudah meningkat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pak Henry sebagai pengusaha, tentunya akan menjadi contoh bagi para pengusaha lainnya untuk menggunakan kesempatan Tax Amnesty tersebut,” kata Yoyok.
Selain itu Yoyok juga menambahkan pihaknya berupaya agar kesadaran dari para pengusaha muda juga meningkat, bahkan direncanakan para pengusaha muda akan menjadi duta pajak kedepan.
Sementara itu Henry mengatakan, pihaknya selama dua hari ini sudah menyampaikan tax amnesty, baik untuk badan maupun perusahaan.
“Saya pikir hal ini akan menjadi langkah awal bagi para pengusaha untuk menyampaikan laporan keuangannya dan memanfaatkan kesempatan tax amnesty ini sesegera mungkin,” tegasnya.
Henry mengakui jika tax amnesty yang diterapkan di Indonesia ini merupakan langkah maju dan menjadi tax amnesty terbaik di seluruh dunia.
Menurutnya, dirinya sengaja membawa kedua anaknya yang masih belajar menjadi pengusaha untuk tunduk pada aturan yang berlaku dan taat membayar pajak.
“Saya juga mengajak kawula muda, generasi muda serta para pengusaha muda di Bandung dan Jabar untuk segera menggunakan kesempatan tax amnesty sebagai upaya tunduk taat terhadap aturan yang berlaku, ” ujar Rena.
Selain taat membayar pajak, jelas Rena, pihaknya selalu mengedepankan aspek kemanusiaan dan sosial, sehingga sejak puluhan tahun lalu Kagum dengan Sahabat Kagum kerap kali mengadakan kegiatan sosial, seperti donor darah, bantuan tempat beribadah, korban banjir dan longsor serta bencana lainnya. Seperti halnya yang sudah dilakukan kemarin dengan membawa bantuan bagi korban banjir bandang Kabupaten Garut dengan menyumbangkan berbagai keperluan, seperti pakaian, alat shalat, air mineral, karpet busa, pembalut, popok, susu, detergent, snack, obat-obatan, beras, dan lain-lain.
Ia berharap para pengusaha lainnya yang sudah mengantongi keuntungan tidak melupakan membayar pajak. (Dudy Supriyadi)