Kamis, 2 Mei 24

Solusi Memaksimalkan Transportasi Umum di Kota Bandung  

Solusi Memaksimalkan Transportasi Umum di Kota Bandung   
* Transportasi umum di Kota Bandung. (Foto: Farrel Mahardika Widjaya)

Dalam keseharian Kota Bandung, Jawa Barat, yang dipenuhi oleh kemacetan dan keterbatasan mobilitas, transportasi umum muncul sebagai harapan cerah untuk mengubah dinamika perkotaan yang terjebak. Begitu matahari pagi menghangatkan jalan-jalan kota, gambaran padatnya lalu lintas dan mobilitas yang terhambat mengundang pertanyaan kritis: Bagaimana kita dapat menciptakan solusi yang tak hanya efektif mengatasi kemacetan, tetapi juga meningkatkan efisiensi mobilitas kota? Di beberapa kota besar seperti Jakarta telah menerapkan sistem yang terintegrasi dan tentunya canggih. Sudah seharusnya Kota Bandung bisa meniru sistem tersebut dengan cara mengefektifitas pengoptimalan transportasi umum melalui implementasi rancangan solusi terintegrasi  untuk memaksimalkan pelayanan.

Kota Bandung merupakan salah satu kota terpadat yang ada di Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung (2022) mencatat jumlah penduduk terdata sebanyak 2,45 juta jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 14 ribu jiwa / km2 pada tahun 2021. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Kota Bandung, pengguna kendaraan bermotor di Bandung juga mengalami peningkatan dimana jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2021 menurut BPS Bandung berjumlah 2.808.804 kendaraan. Hal tersebut mengakibatkan kemacetan yang terjadi hampir di seluruh penjuru Kota Bandung. Ini mencerminkan bahwa peran transportasi umum sangatlah penting untuk meringankan kemacetan yang terjadi di Kota Bandung.

Walau begitu sangat disayangkan bahwa penerapan transportasi di Kota Bandung ini masih sangat kurang. Transportasi umum yang buruk menjadi alasan macetnya Kota Bandung, sehingga perlu dipelajari lebih lanjut hal-hal yang bisa meningkatkan efektifitas penggunaan transportasi umum di Kota Bandung agar tercipta solusi yang terbaik untuk kemajuan transportasi umum dan penanganan kemacetan di kota Bandung.

Peningkatan Jaringan Transportasi Umum

Peningkatan jaringan transportasi umum di Kota Bandung menjadi suatu keharusan mendesak demi mengatasi permasalahan kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Pertama-tama, penambahan rute, tempat pemberhentian/halte moda transportasi menjadi langkah strategis untuk menjangkau lebih banyak wilayah kota dan memenuhi kebutuhan mobilitas yang semakin beragam. Dengan penambahan rute ini akan mengurangi jarak tempuh masyarakat yang ingin menggunakan transportasi umum.

Berdasarkan riset dari The World Bank (1989), telah dinyatakan bahwa tingkat ideal sebuah halte/tempat pemberhentian bus dengan berjalan kaki yaitu 300-500 meter jika dalam perkotaan padat dan 500-1000 meter jika perkotaan kepadatan rendah. Dengan menyesuaikan rancangan rute dan mempertimbangkan moda transportasi yang sesuai, kita dapat memberikan solusi efektif bagi penduduk kota Bandung.     

Selain itu, aspek frekuensi dan kapasitas penumpang menjadi elemen penting dalam memastikan transportasi umum berfungsi secara optimal. Meningkatkan frekuensi kedatangan transportasi umum meminimalisir waktu tunggu dan meningkatkan ketersediaan layanan, Rizky Dendy Arifiyananta (2015) menyatakan frekuensi dalam pelayanan transportasi diartikan sebagai seberapa banyak pelayanan transportasi dilakukan dalam suatu waktu tertentu. Semakin sering pelayanan transportasi dilakukan dalam waktu tertentu berarti kapasitas angkut yang tersedia semakin besar. sementara kapasitas penumpang yang memadai dapat menanggulangi lonjakan kepadatan penumpang. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih nyaman dan efisien dalam menggunakan transportasi umum, menjadikannya pilihan yang lebih menarik dibandingkan kendaraan pribadi.

Peningkatan ini bukan hanya tentang memperluas cakupan wilayah, tetapi memberikan solusi untuk mengoptimalkan penggunaan transportasi umum sebagai sarana mobilitas utama di Kota Bandung. Dengan merancang jaringan yang berbasis kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kapasitas pelayanan kita dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi dalam pergerakan kota.

Penerapan Teknologi Canggih dalam Transportasi Umum

Melangkah ke era modern, penerapan teknologi canggih dalam sistem transportasi umum Kota Bandung menjadi tonggak penting untuk meningkatkan efisiensi kenyamanan pengguna. Pertama-tama, penggunaan sistem pintar dan mampu memantau secara real-time memberikan dimensi baru dalam manajemen operasional transportasi. Menurut Rismayani dan Harsyif (2017), menyebutkan bahwa hasil kuesioner dari masyarakat pengguna bus Trans Mamminasata untuk mengetahui tingkat manfaat dari system tracking adalah 82% sangat bermanfaat, 15% bermanfaat, 3% cukup bermanfaat dan 0% tidak bermanfaat. Dengan teknologi ini, pengelola dapat secara langsung memantau pergerakan armada, memperkirakan waktu kedatangan, dan merespons secara cepat terhadap perubahan kondisi lalu lintas. Hal ini tidak hanya memberikan penggunaan yang lebih efisien, tetapi juga meningkatkan keandalan dan ketepatan waktu layanan transportasi umum.

Selanjutnya beralih ke pembayaran secara digital dan integrasi dengan aplikasi  membawa perubahan signifikan dalam cara kita membayar dan berinteraksi dengan layanan transportasi. Dengan pembayaran digital masyarakat dapat dengan mudah membayar tiket dengan menggunakan perangkat mereka sendiri, menghilangkan kebutuhan untuk membawa uang tunai dan mengurangi waktu antrean. Seperti yang sudah dilakukan oleh MRT Jakarta,  yaitu meluncurkan sebuah aplikasi untuk mempermudah membeli tiket agar lebih praktis dan dengan memberikan banyak pilihan pembayaran seperti Dompet Digital DANA, OVO, Link AJA, dan lain-lain. Setelah pembayaran berhasil, pengguna akan mendapatkan QR Code yang bisa digunakan untuk masuk peron MRT. Cukup dengan pindai QR Code ke alat pemindaian khusus QR Ticketing pada pintu masuk. Hal tersebut disebutkan oleh Dahlan, Heriyanto Wibowo, Muhammad Fahmi Arsyad, Aulia Azhar Abdurachman, Sesaria Mardhiani Rachma Puspita (2021). Dalam hal ini jika transportasi umum terintegrasi dengan aplikasi, pengguna dapat dengan cepat mendapatkan informasi tentang rute, jadwal, dan perkiraan waktu kedatangan memberikan kemudahan serta meminimalkan ketidakpastian yang sering terjadi di dalam penggunaan transportasi umum.

Dalam merangkul teknologi canggih ini, Kota Bandung tidak hanya meningkatkan transportasi umum menjadi lebih pintar dan efektif, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi kita yang menggunakannya. Penerapan sistem pintar dan pembayaran digital adalah langkah maju yang tidak hanya akan mempermudah aksesibilitas transportasi umum, tetapi juga menciptakan dasar untuk Kota Bandung yang lebih modern, terhubung, dan efisien dalam mengelola mobilitas penduduknya.

Pengarahan Kampanye kepada Masyarakat

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan dan kenyamanan transportasi umum di Kota Bandung, penyuluhan kampanye menjadi kunci untuk membawa perubahan positif. Pertama-tama, melalui program edukasi publik terhadap transportasi umum, kita dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti terhadap transportasi umum, kita dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti tentang manfaat menggunakan transportasi umum. Program ini tidak hanya fokus pada aspek praktis, seperti rute dan jadwal, tetapi juga memberitahu dampak positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan kota.

Hal ini sangat penting karena seperti yang disebutkan oleh Dinda Nabila dan Aat Ruchiat Nugraha (2023) dalam jurnalnya yang menyebutkan setiap lembaga membutuhkan kampanye public relations sebagai salah satu cara untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat luar agar mereka mengenal program maupun inovasi yang dimiliki oleh suatu lembaga. Kampanye berfungsi untuk mensosialisasikan suatu program, aktivitas, dan informasi tertentu untuk mempengaruhi dan membujuk publik (Daud & Aprilani, 2017).

Kampanye ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Dengan memberikan pemahaman yang mendalam tentang keuntungan menggunakan transportasi umum, seperti mengurangi kemacetan dan menghemat biaya, kita dapat menumbuhkan minat dan motivasi masyarakat untuk mencoba alternatif transportasi umum yang lebih berkelanjutan.

Dengan menyeimbangkan program edukasi dana kampanye ini, harapannya adalah menciptakan persepsi positif terhadap transportasi umum dan merubah pola pikir masyarakat agar lebih terbuka terhadap penggunaan transportasi umum. Inilah kunci untuk membentuk budaya transportasi umum yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi di Kota Bandung, mengarah pada perubahan positif dalam mobilitas dan kualitas hidup kota.

Kesimpulan

Peningkatan efisiensi transportasi umum di Kota Bandung perlu segera diimplementasikan untuk mengatasi masalah kemacetan dan meningkatkan mobilitas. dengan menambah rute dan moda transportasi, meningkatkan frekuensi dan kapasitas penumpang, serta memanfaatkan teknologi canggih seperti pemantauan secara real-time dan pembayaran digital, Kota Bandung dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan nyaman.

Selain itu kampanye pengarahan kepada masyarakat tentang manfaat transportasi umum dan dorongan untuk beralih dari kendaraan pribadi menjadi kunci penting. Dengan mengubah pola pikir masyarakat, kita dapat menciptakan budaya yang mendukung penggunaan transportasi umum sebagai pilihan utama.

Dengan langkah-langkah ini diharapkan Kota Bandung bisa menjadi contoh sukses dalam mengimplementasikan solusi transportasi yang berkelanjutan dan efektif, serta memberikan dampak positif pada kualitas hidup penduduknya. (Farrel Mahardika Widjaya, Prodi Ilmu HukumUniversitas Katolik Parahyangan)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.